bab 1 akhirnya nya aku bisa kepoli jiwa
hari ini seperti biasa aku dalam kerumah sakit untuk kontrol asma aku. setelah antrian panjang akhir nya nama aku di panggil.
dokter paru itu tanya sama aku kenapa aku datang kembali, meski pun asma aku masih ada tapi itu cukup dengan obat isap tanpa harus bertemu dokter lagi karna paru paru sudah cukup sehat.
dokter itu kembali bertanya apa saat ini asma aku lagi kambuh atau aku lagi ke capai karna wajah aku begitu pucat, aku tidak menjawab hanya menggelengkan kepala.
dokter ter itu bangun dan melakukan pemeriksaan terhadap aku, dia mendengar detak jantung yang begitu cepat seakan ingin meninggal kn tempatnya.
dokter itu kembali bertanya kepadaku apa yang terjadi kenapa jantung ku bisa berdetak begitu cepat, lalu aku bilang aku cemas dalam keramaian.
dokter itu menyarankan aku untuk ke poli jiwa, dan dia mencoba untuk menenangkan aku agar tidak takut karna semua akan baik baik aja, aku hanya perlu ngobrol aja. setelah rujukan dibuat dengan tangan bergetar aku masuk ke poli jiwa, tapi sayang dokter nya lagi kosong, aku hanya bertemu asisten nya aja.
dengan keluhan aku cemas di keramaian, dan minim nya komunikasi, setelah menghubungi dokter aku di vonis kecemasan sosial.
tanpa menceritakan apa pun sama ibuku yang masih kebingungan kenapa aku di rujuk ke poli jiwa.
mental ku yang terguncang gak siap untuk ngomong apa pun selain aku nangis. aku gak ngerti aku merasa hancur, bingung.
padahal bisa ke dokter jiwa adalah Harapan aku selama ini, tapi aku tetap hancur dengan kenyataan itu.
akhir nya aku putusin untuk menghubungi adik aku dan menceritakan semua nya tanpa aku tutupi.
dan akhir nya tunangan aku percaya kalau aku ada gangguan dengan mental aku.
aku mengingat kembali betapa berat nya aku bertahan selama 5 tahun menghadapi semua itu sendirian.
bahkan aku berulang kali berniat untuk benih diri atau pergi juah dan melupakan semua nya termasuk nama aku.
ini pertama kali nya lagi aku menulis diary, disini aku bisa jujur tanpa rasa takut dihakimi.
nama ku aluna jemma, nama yang sulit untuk aku terima. saat ini aku sudah bisa menerima pelan pelan tentang nama aluna tapi tidak dengan jemma.
udah terlalu malam untuk aku lanjut cerita, sampai jumpai besok malam diary