BAB KOSONG

233 Words
Kamu adalah alasan aku bertahan hingga aku masih mampu menatap rintik hujan yang selalu membuatmu berteriak kegirangan hingga saat ini. Namun bagaimana bisa sekarang hal yang begitu kamu sukai itu menjadi hal yang begitu menakutkan hingga saat kamu melihat langit menggelap, kamu akan menjauh agar tidak terkena sedikitpun sentuhannya. Hal itu terjadi persis juga saat kamu menatapku. Aku minta maaf, benar benar minta maaf kepadamu, malaikat kecilku. Karena kebodohanku, aku selalu berusaha mematahkan dahanmu, padahal aku tahu kamu sedang rapuh. Juga berusaha memperbaiki semuanya, padahal aku tahu itu sudah terlalu terlambat untuk diperbaiki. Bukan begitu, Via? Rifal Rifka Fauzi . Aku menyukai banyak hal, namun lebih banyak hal yang aku benci. Aku membenci hidupku sekarang, aku bahkan tidak mengenalinya sama sekali. Dimana semua orang yang Sehila bilang menyayangiku? Dimana lengan lengan yang terulur saat aku jatuh? Aku bahkan kesepian sekarang. b*****h, hidup macam apa yang kamu jalani selama ini, Sehila? Teruntuk kamu, seseorang yang pernah menjadi bagian dari diriku sendiri. Setiap kesalahan membutuhkan alasan untuk bisa dipahami, namun aku memilih diam untuk segala hal. Bukan karena aku mengaku kalah dan memilih menyerah lebih awal, tapi kamu yang memilih mendengar apa yang hanya ingin kamu dengar dan mempercayai apa yang memang ingin kamu percayai. Menolak menerima kenyataan yang kamu terima, waktu mengikis banyak hal. Termasuk tentang kita yang semakin menjauh seperti tak pernah saling mengenal, menepi di tempat yang berbeda layaknya perifer. Amelia Maharani
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD