Chapter Nineteen

2133 Words

Banyu mungkin lupa tapi tidak dengan Bening. Hari yang dia impikan gagal. Benar-benar gagal total. Bagaimana tidak sudah jam delapan malam, tapi Banyu bahkan tidak menjemputnya, bagaimana dengan menjemput jika mengabari saja tidak. Sakit hati? Jelas, harapannya ya sudah surut. Tapi, jangan kira Bening akan menyerah, tidak. Dia tidak akan menyerah sebelum janur kuning melengkung. Elah, jauh amat kata-katanya. Kaya udah beneran aja sih Ning, ya gak? Tapi, kita pun mungkin akan begitu. "Mas Banyu, udah di mana? Jadikan?" Lagi-lagi Bening mengirim Banyu pesan, yang tidak dibalas sama sekali. Kali ini, dia memberanikan diri chat Banyu, via w******p. Jika tidak, dia takutnya kemalaman. "Mas Banyu, Bening tunggu di rumah ya" Setelah dia mengirimkan pesan, dia turun ke bawah, ternyata sepi. Ma

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD