Tagihan

1281 Words

Di Bandung. Sakti duduk termenung di ruang tamu. Tangannya mengenggam selembar surat dari sekolah yang berisi pemberitahuan daftar ulang, pembelian buku dan beberapa deret rincian keuangan selama setahun ke depan. itu belum termasuk biaya untuk ujian akhirnya. Hatinya sedikit nelangsa menghadapi kenyataan baru tentangnya saat ini. Jika semasa di Surabaya, duit seberapapun tidak ada masalah baginya. Dewa dengan mudahnya menggelontorkan uang untuknya dengan cuma-cuma. Namun, kini ia bukan sakti yang dulu. Sekarang dirinya adalah Sakti yang kere. Sakti yang bukan lagi orang berduit. Begitulah masalah terberatnya setelah di Bandung adalah uang. Mama Agnes tidak meningalkan warisan apapun, hanyalah sepetak rumah dan kebun yang tidak seberapa luas. Itu pun milik almarhum kakeknya.   Di saat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD