Magang

1166 Words

Sebulan berlalu. Hari ini jadwal Sakti untuk membayar angsurannya di sekolah. Pemuda itu kembali menatap amplop yang ia terima dari gajinya semalam. Tersisa satu lembar uang warna merah untuk simpanan selama sebulan ke depan. tidak ada uang jajan dan sebagainya. Sakti kembali menarik napas panjang mendapati kenyataan pahit hidupnya. Dalam diamnya, terngiang permintaan Hani. Sebagai remaja siapa sih, yang tidak tergiur dengan tawaran Hani. Dengan menerima gadis itu sebagai kekasih, hidupnya akan terjamin. Gajinya bisa utuh. Bahkan tabungannya bisa gemuk otomatis tanpa harus bekerja keras. Namun, Sakti masih punya harga diri sebagai pria. Motonya, tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan. Dalam kamusnya tidak ada pria yang meletakkan tangan di bawah seorang wanita. Bukan malu,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD