Bu Inez

1212 Words

Sakti melangkah masuk ke gerbang sekolahnya, sepeda ia tuntun sampai parkiran. Sepi. Itulah suasana yang ia tangkap begitu menjejakkan kaki di gerbang sekolahnya.  Hanya ada siswa kelas sepuluh dan sebelas. Itu pun tidak lengkap. Karena sebagian siswa kelas sebelas melakukan magang pertama selama sebulan secara bergiliran dengan kelas yang belum. Sakti melangkah gontai menuju ruang Tata Usaha untuk segera membayar angsuran uang sekolah, meskipun dalam surat tagihan ia diminta harus melunasi dengan ancaman di Drop Out  jika bisa lunas. Namun, ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri, apa mungkin sekolah tidak memiliki nurani dengan siswanya yang memiliki tekad belajar. Andai usahanya tidak dikabulkan karena kebijakan sekolah yang ketat, ia akan keluar dengan ikhlas tanpa perlu ada Do. S

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD