Sakti tersenyum lega menyaksikan hasil kerjanya yang memuaskan. Dua kali ia mencoba mengemudi mobil antik milik Pak Tri berkeliling kompleks dua kali bersama sang empunya.
“Wah, kerena dan hebat kamu,” seru Pak Tri memuji Sakti.
“Biasa aja , atuh Pak. Kan, sudah kerjaan saya,” jawab Sakti merendah, sedangkan Pak Tri tersenyum kecil mendengarnya.
Pak Tri akhirnya memilih mengganti mesin mobilnya, setelah melalui proses berpikir panjang. Ia memutuskan sesuai opsi yang diberikan Sakti. Ia tidak ingin hanya karena ingin lebih murah, tetapi malah membuatnya sering mengeluarkan uang. Lebih baik mengeluarkan uang sekali, meskipun agak banyak, tetapi bisa untuk seterusnya.
Orang kaya memang beda, ya. Nominal uang tidak menjadi masalah. Seperti itu yang dipikirkan Sakti sebagai mantan orang ka
