Menghibur Lintang

1307 Words

Lintang semakin gelisah. Liburan semesternya tidak bisa ia nikmati dengan tenang. Tawaran liburan dari Abimanyu sampai Erik tidak ada yang ia terima. Lintang hanya berdiam diri dan merenung di rumah lebih tepatnya di kamar, berteman dengan angin dan senja. Pikirannya masih tertuju pada Sakti yang sudah tujuh hari tidak bisa ia hubungi. Tidak ada semangat untuk mengisi liburan kemanapun dengan siapapun. Wujud sakti terus membayangi pikirannya. Berbagai prasangka baik dan buruk terus bergantian menyerangnya. Dua hari setelah ponselnya dicopet di bus, Lintang sudah mendapat ganti yang baru. Meskipun dengan budget dibawah ponselnya yang lama. Bagi Lintang tidak masalah, asalkan ia bisa berkirim kabar dengan Sakti. Namun, hingga saat ini belum ada satu pun kabar dari sahabatnya itu yang masu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD