Lintang menceburkan tubuhnya ke kolam kedalaman dua meter itu dengan cepat. Gerakan lincah tubuhnya meliuk-liuk di air tenang tersebut.
Begitu di tepi, gadis itu meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
“Aaahhhh …,” teriaknya membahana ke seluruh area.
Beberapa pasang mata menatap ke arahnya dengan datar, sepertinya mereka sudah terbiasa mendengar teriakan gadis bule itu. Bisa dipastikan jika Lintang sering menumpahkan kekesalannya di sana. Toh, sebentar lagi akan reda dengan sendiri. Karena teriakan Lintang hanyalah sebagai luapan emosinya semata. Pelampiasan atas kekesalan dan kemarahannya.
“Kenapa lo?” ucap Ivan mendekati sahabat temannya itu.
Lintang bukannya menjawab, tetapi malah mengumpat dengan Bahasa khas Suroboyoan yang kasar. Ivan yang ada di atas sampai menutup telinganya. Mes
