Menunggu

1029 Words

Dea merasa sangat cemas, ia tidak ingin bertemu Papinya untuk saat ini, ia belum siap jika harus menerima kemarahan atau hukuman dari sang Papi. Dea melangkahkan kakinya kembali mendekati pintu keluar Apartemen dan ia mengintip lubang untuk melihat siapa yang berada didepan pintu apartemennya. Dea menghembuskan napasnya karena orang-orang suruhan sang Papi masih berada disana. Jika ia memaksa untuk bertarung dengan mereka sepertinya ia akan kalah karena mereka pasti orang-orang profesional dalam bidang mereka. Dea mengurungkan niatnya, sepertinya ia memang harus bersabar menunggu pertolongan Kaisar. Namun tetap saja jantungnya berdetak dengan kencang dan pikirannya berkecamuk karena masih ada keraguan apakah Kaisar benar-benar datang membantunya. Dua jam berlalu Dea kembali mendengar sua

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD