12. Devan Overprotektif

875 Words

“Huh!” Devan menghela napas kasar di balik meja kerjanya, dia tengah sibuk dengan tumpukan dokumen yang tak kunjung habis. Setumpuk kertas, berkas kontrak, proposal bisnis—semuanya seolah jadi pelarian untuk pikirannya yang terus dipenuhi bayang-bayang seorang gadis manja bernama Senna. Namun, berkali-kali pun dia melakukan hal yang sama, lagi-lagi dia selalu menghela napas berat setiap kali mencoba fokus, Senna selalu saja muncul di benaknya. Ketusnya pagi tadi mengganggu konsentrasi Devan. Jarinya berhenti di atas berkas, memejamkan mata sebentar berusaha kembali fokus dengan semua pekerjaan hari ini. Ketukan pelan di pintu mengalihkan perhatian Devan. Dia membuka matanya. “Siapa?” “Mas Devan?” Suara Stella terdengar dari balik pintu. Devan menghela napas lagi, merapikan jas, lalu me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD