Duduk di ruang tunggu, Jason memandang pesawat yang sedang diparkir di landasan. Pekerjaannya dulu memang tidak banyak menuntut dirinya untuk sering bepergian, tetapi saat masih bersama Sara, dia sering menjemput perempuan itu di bandara, bahkan jika memungkinkan, menemani Sara untuk business trip. Jadi bandara untuknya sudah jadi seperti rumah kedua.
Dia tidak pernah begitu memperhatikan banyak hal di bandara karena menurutnya, tidak ada yang spesial dengan tempat yang begitu riuh dan bising. Namun kali ini, dia sengaja meminta Liam untuk mengantarnya lebih awal karena dia ingin menyimpan semua keramaian bandar udara internasional John F. Kennedy dalam memorinya. Dia sadar setibanya di Indonesia nanti, intensitasnya untuk menggunakan pesawat terbang akan jauh berkurang. Jadi dia ingin b
