Satu hal yang tidak dirindukan Jason dari Jakarta adalah betapa kota itu tampak begitu berantakan di matanya. New York memang bukan contoh ideal jika menyangkut kerapian, karena Josh tahu bahwa beberapa sudut New York pun tidak berbeda jauh dengan kekumuhan yang ada di Jakarta. Namun Jason tahu bahwa dia harus mulai beradaptasi dengan budaya Indonesia karena di sinilah dia akan tinggal, entah untuk berapa lama. Untung sopir taksi yang membawanya tidak banyak bicara hingga Jason bisa sedikit rileks setelah penerbangan lebih dari 24 jam.
Setibanya di Narita untuk transit tadi, Jason sengaja menyibukkan diri dengan berjalan di bandara. Dia tidak ingin duduk diam dan membiarkan Sara mengambil alih seluruh porsi pikirannya. Meskipun belum bisa sepenuhnya menyingkirkan yang terjadi di bandara J
