10 Tahun yang lalu.... Mobil yang di kendarai Khalif berhenti di depan gerbang rumah Shania. Ia menghela napas nya. Keduanya mulai terduduk diam. Tidak ada yang berniat keluar atau mengucapkan sesuatu. Shania, memilih untuk menatap keluar jendela mobil. Khalif sedang mencoba menyiap kan hati nya. Ia bukan tidak tau atas sikap aneh Shania. Selama mereka berangkat hingga semua nya selesai. Ia tau, kalau tatapan Shania padanya berbeda. Tapi, ia mencoba untuk santai. Shania diam - diam mengusap air mata yang tiba - tiba saja menetes. Ia mencoba menekan perasaan sesak yang tiba - tiba datang. Lalu mencoba mengambil napas dan membuangnya pelan. "Aku benar - benar gak tau harus mulai dari mana, Lif " Shania membuka suara tanpa menoleh pada Khalif. Khalif menoleh, ia menatap lekat dengan per

