Saat bekerja, Kinan kurang fokus. Karena hal itu dia terus ditegur oleh ketua divisinya. Dipertanyakan juga kesehatannya, takut kalau saja dia sedang tidak enak badan. Namun, Kinan meyakinkan ketua divisinya kalau dia baik-baik saja. Masalah rumah tangganya belum selesai. Kinan masih berusaha membujuk ayahnya untuk membantu dia mengajukan gugatan. Namun, karena di depan ayahnya Kinan selalu diperlakukan sebaik mungkin, ayah Kinan jadi tak percaya kalau menantunya mempunyai sifat yang buruk. Sementara ibu Kinan, hanya bisa mendukung semua keputusan putrinya. Masih belum tahu dan belum menyaksikan dengan mata kepala sendiri, tapi beliau ingin yang terbaik untuk anaknya. Jika mungkin perpisahan bisa membuat Kinan bahagia, maka dia akan mendukung. Sudah beberapa hari Kinan kabur dari rumah

