"Ehh tapi udah sore nihh, suara gue juga udah pegel." Riza melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul setengah enam sore. Cowok itu juga melihat ke luar yang mana langit sore sudah mulai tampak, ditandai dengan cuaca yang mulai teduh, tidak lagi terik seperti siang hari. Terlebih warna langit pun tampak mendung menggelayut, yang mana diperkirakan tak lama lagi akan turun hujan. “Kayaknya mau hujan juga deh, nanti kalo kehujanan, kegantengan gue luntur, gimana?” kata Eza yang berusaha memuji dirinya sendiri, satu hal yang sering kali dilakukan Eza sampai Thella dan Dirgan saja bosan mendengarnya.
Thella dan Dirgan hanya membalasnya dengan wajah malas untuk menanggapi kenarsisan Dirgan barusan. Namun, Thella ikut melihat juga ke arah luar yang memang cuaca sedang tidak bersahabat. Bisa diperkirakan beberapa menit lagi kemungkinan akan turun hujan, bahkan angin kencang pun sudah mulai memasuki rumahnya yang memang sejak tadi pintunya tidak di tutup.
"Ohh yaudah, lagian pensi nya juga masih tiga bulan lagi kan, lo kalo mau pulang sono dehh, huss huss!" Thella berkata dengan nada meledek seperti mengusir Riza dan Dirgan. Tangannya bergerak seraya mengisaratkan pengusirannya itu, sambil tersenyum jail dan mendorong dorong Riza agar segera pergi dari sana, kemudian Dirgan juga tidak luput dari dorongannya. Sesekali Thella tertawa kecil saat melihatnya.
Kedua cowok itu terpana sejenak, melihat tawa Thella yang terlihat manis. Mata cewek itu tampak berseri, beriringan dengan bibirnya yang merangkum tawa yang tampak tidak menjaga image sama sekali. Pipinya yang terangkat seiring dengan suara tawa yang kian terdengar, semakin mempermanis wajah berseri cewek itu.
Namun, beberapa detik kemudian Dirgan segera tersadar lebih dahulu yang kemudian menyahuti ucapan Thella. "Udah kayak ngusir ayam lo, huss huss, masa masa cowok seganteng gue di perlakukan seperti ayam!!" Ucap Dirgan dengan percaya dirinya dan langsung di sambut Riza yang tak kalah narsis. Tapi dari segi wajah memang Dirgan lebih ganteng dari Riza. Bentuk wajah oriental dengan warna kulit yang putih bersih, rambut yang selalu tertata rapi, ditambah penampilan Dirgan juga terlihat menarik. Tidak bohong jika banyak cewek yang akan menyukai Dirgan saat melihat sosok Dirgan yang terasa menyilaukan ini. Sampai sampai tidak jarang ada adik kelas yang terang terangan memberikan coklat atau apa pun pada Dirgan, meski coklatnya di terima Dirgan, tapi jika menyatakan perasaannya jelas tidak Dirgan terima.
Sesungguhnya, Dirgan tidak masuk ke dalam jajaran cowok populer. Dirgan hanya siswa yang kebetulan ganteng, yang bisa dikatakan sebagai hiden gems. Hanya beberapa orang yang melihatnya dan bisa menyukai Dirgan. Jadi, meski ganteng, Dirgan tidak sampai digilai cewek cewek saat melintas melewati koridor. Karena toh yang mengenalnya juga tidak begitu banyak.
"Dirgan, yang pantes di bilang ganteng tuh gue! Secara gue kan si ganteng maut..." Riza pun tak mau kalah, mengingatkan jargon andalannya, yang menobatkan diri sendiri dengan sebutan Si Ganteng Maut. Julukan yang dibuat Riza untuk Riza sendiri, dan tentu saja hanya di ucapkan oleh Riza sendiri tanpa ada yang mengakuinya. Kasihan Riza, bahkan teman temannya tidak mau mengikuti cowok itu dengan menyebutnya si ganteng maut karena tidak rela.
"Beunget sontok bae bebeja nah si ganteg maut!!" kata Dirgan dengan bahasa sunda dan membuat Riza dan Thella melongo ke arah Dirgan. Pasalnya, Dirgan tidak pernah berbicara bahasa sunda, karena tidak pernah bisa. Berbeda dengan Thella dan Riza yang memang memiliki latar belakang berdarah sunda meski tidak pernah benar benar tinggal lama di kawasan yang berbahasa sunda, tapi sering kali mendengar orang tua mereka mengobrol dengan lingkungan sundanya. Alhasi sedikit banyak Thella dan Riza mampu mengerti baahasa sunda meski jarang di ucapakan dalam bahasa sehari hari.
"Dirgan, maneh teh kasurupan jurig timana? teu ayak hujan teu aya angin nyanyahona bahasa sunda?" tanya Riza dan kini berbalik Dirgan yang bengong, tentu saja karena tidak mengerti mendengar Riza yang mulai berbicara bahasa sunda itu.
= = = = = T B C = = = = =