Clara hanya bisa menggerutu dalam hati, sambil menunggu Revan kembali dari toilet. Bagaimana tidak, bisa-bisanya Clara lupa meminta kunci mobil pada pria itu sehingga ia memutuskan menunggu tepat di samping pintu masuk. Clara bahkan tidak tahu Revan membawa mobil yang mana karena ia tidak pernah menghafal merek, warna maupun pelat nomornya. Sudah beberapa orang yang berlalu-lalang melalui pintu masuk ini, tapi Revan tak kunjung muncul. Sesekali Clara menghirup wangi bunga di tangannya. Kenapa Revan lama sekali? batinnya. Dari kejauhan, Clara melihat seorang wanita yang dikenalnya turun dari mobil. Wanita yang lebih tua darinya itu tampak berjalan ke arah pintu masuk. Wanita itu tampak fokus ke layar ponsel di tangannya sehingga tidak menyadari kalau Clara tengah berdiri di dekat pintu.

