CHAPTER 3

1717 Words
Malam ini Radival tidak bisa tidur. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa pikirannya melayang ke arah Keyra. Dia masih memikirkan ciuman tidak sengaja tadi. Apalagi kejadian di depan toilet tadi. Di tambah Keyra juga memeluknya dan menggenggam tangannya kuat ketika mengajaknya pulang bersama di bus. Harusnya dia marah dan maki-maki si Keyra. Tapi Badan dan hatinya berkhianat Jantungnya malah memilih deg deg-an gak  jelas. Radival lalu tertawa dengan sangat keras. Awas saja Lavion sialan itu. Karena hal tersebut paginya Radival berteria marah-marah ke Lavion. Dia melempar semua barang di dekatnya ke Lavion. Dave yang melihatnya penasaran kenapa dengan Radival sahabatnya itu, selama ini pembawaan Radival sangat tenang dan sekarang, sahabatnya itu terlihat marah dan uring-uringan. “Lo kenapa sih pagi-pagi udah ngamuk?” Tanya Dave penasaran. “Bantuin Dave, Macan kurang belaian ngamuk.” Teriak Lavion ketakutan. Dia langsung bersembunyi di belakang Dave. “Minggir lo Dav, gue mau hajar temen terlaknat lo ini.” Katanya sembari menahan kejengkellanya. Radival kini sudah memegang tumpukan majalah. “Kalian kenapa sih?” tanya Dave bingung. “Lavion! Lepasin seragam gue!! Kucel nih.” Teriaknya marah, semabri langsung menyingkirkan tanggan Lavion daris sergamnya. Habis ini Dave mau jemput pacarnya. Oleh karena itu, ia tak mau seragamnya kusut. “First kissnya ilang sama musuhnya.” “Maksud lo??” tanya Dave tak paham. “Kemarin dia nggak sengaja kissing sama Adhesa.” “Hah?? Jadi gara-gara itu lo marah Val?” tanya Dave menahan tawanya. Wajah Radival sendiri sudah memerah. Dave tak paham. Memangnya kenapa dengan ciuman pertma? Lagi pula Adhesa itu perempuan yang cantik kenapa juga Radival harus marah segala. “Sialan lo!” Maki Radival. “Ga usah blusshing lo!! Kayak cewek aja. Btw Gimana rasanya??” Usil Lavion. Sambil menaik turunkan aslinya “Gara-gara lo, gue jadi di hukum sama Redina!! “ “Sorry-sorry,” katanya lagi sambil menahan tawanya agar tidak pecah. Dave bisa paham Radival marah karena dapat hukuman dari Redina. Tapi kenapa Redina bisa tau mereka kissing?? “Gara-gara lo juga gue jadi kepikiran dia mulu!! Gue gak bisa tidur.” Akhirnya tawa Dave meledak juga bersama Lavion. Ia langsung duduk dan memegangi perutnya. Nggak jauh beda dengan Lavion. Bahkan air matanya sudah menetess. Sekarang Dave tau bagaimana Radival bisa marah. Karena Adhesa ternyata. Bugh.. bughh...  “Duh, sakit ogeb!!” Radival mengambil kunci motor maticnya lalu berjalan pergi dengan keadaan marah. Sementara Dave dan Lavion masih menertawakan Radival. Asli lucu banget uring uringannya. Memikirkan Keyra?? Sepertinya tak lama lagi, Radival akan jatuh hati dengan Keyra. **** Di kelas Radival tidak bisa fokus ke pelajaran hari ini. Pikirannya masih di Keyra. Kejadian kemarin masih terlintas dengan jelas berputar-putar di kepalanya. Sampai dia menjambak rambutnya sendiri. Egonya melarang memikirkan si Keyra. “Damn jantung sialan.” Makinya. Jantungnya tidak bisa berhenti berdetak cepat. Karena itu, istirahat nanti Radival memutuskan pergi ke kantin untuk sarapan dan melihat si Keyra. Karena Keyra selalu berada di depan koridor kantin. Entah setan dari mana lagi yang merasukinya. Radival sangat ingin melihat Keyra. Dan benar dugaannya, di depan dia sudah melihat Keyra berjalan ke arahnya. Radival berhenti dan melihatnya. Ia menarik bibirnya membentuk senyum sekilas. Di lihatnya Keyra sedang membawa Capucino dan memarahi teman-temannya. Teman-temannya sendiri hanya meringis. 5 langkah lagi Keyra di depannya. 1 2 3                4 5 6 “Shit..” umpatnya. Keyra melewatinya begitu saja. Egonya memberontak di lakukan seperti itu. “Adhesa!!” panggilnya. Adhesa yang merasa dipanggil  langsung berhenti. Begitu juga dengan kedua temannya. “Kenapa?” Tanyanya. “Gue mau ngomong sama lo.” katanya datar. Keyra menatap Radival. Radival spontan mengalihkan pandangannya dari Keyra. “Ehm...” dehem Radival. “Mau lo kembaliin kapan seragam gue?” Tanya nya lagi. “Besok. Tadi baru di cuci sama pembantu gue. Emang lo mau gue baliin nggak gue cuci?” “No.” “Yaudah gue kembaliin besok.” Kata Keyra. Radival langsung memutar tubuhnya meninggalkan Keyra sendirian. Keyra terpengarah melihatnya. “Kurang ajar banget sih lo!” Teriak Keyra kesal. Radival tersenyum mendengarnya. Ada rasa bahagia yang belum pernah di rasakannya mampir di hatinya karena membuat Adhesa marah. Padahal sebelumnya ia tak pernah merasa seperti ini. **** Lavion, Dave, dan Radival sudah sampai di rumah Keyla. Besar. Megah. Luas. Dan Desain interiornya.... wow. Itu batin mereka ketika melihatnya. Lavion mendapat undangan dari Keyla untuk mampir kerumahnya. Tak lupa, ia membawa Dave dan Radival. Meski sebelumnya ia harus menggoda Radival terlebih dahulu. Padahal Lavion pikir, Radival akan menolaknya. Anehnya, ketika ia membahas akan mengajak Leon salah satu sahabat mereka yang juga naksir dengan Keyra, Radival langsung mau ikut pergi. Keyla menyambut mereka dan membawanya ke tempat acara untuk dinnernya. Mereka bertiga masuk ke rumah itu melewati ruang tamu yang luas, sehabis itu tempat keluarga, masuk ke dalam sedikit lagi belok kanan ada ruang makan, tapi mereka melewatinya, Keyla tetap membawanya masuk ke dalam, sampai ke tempat yang sudah banyak makanan di atas meja. Di samping kanannya ada Bar kecil, dan di kirinya ada televisi besar di lengkapi PSP dan sofa besar. Ruangan itu di tutupi dinding kaca yang bisa melihat keadaan di luar  yang ada kolam renang dan taman yang luas. “Duduk yuk.” Ajak Keyla. “Tadinya ngajak Sella, tapi gitu dia sibuk banget katanya. Dia nggak bisa datang.” Sambungnya lagi dengan nada sedih. Selama ini Keyla memang tidak mempunyai teman. Hanya Sella temannya. Dave lalu meminta izin untuk mengundang Tania pacarnya dengan teman-temannya. Keyla langsung tersenyum ceria mendengarnya. Ia menyetujuinya. Semakin ramai semakin bagus. Kemudian, Mereka bertiga sudah asyik berbicara. Tidak dengan Radival. Dia melihat ke arah kolam renang. Sepertinya dia melihat orang yang sedang berenang. Radival rasa itu tidak mungkin. Mana mungkin malam begini, ada orang yang sedang berenang. Sendirian lagi. Tak lama ilusi yang di ciptakan Radival keluar dari kolam renang dengan menggunakan bikini yang seksi. Ilusinya itu segera mengelap badannya dengan handuk yang di sampirkan di tempat duduk santai disana. Sehabis itu dia memakai piyamanya mandinya. Jantung Radival berdetak keras. Ia mengenal sosok itu, Keyra. Radival  segera menggeleng kuat-kuat. Mungkin ia terlalu memikirkan Keyra sampai-sampai yang di lihatnya mirip dengan Keyra. Radival menggelengkan kepalanya beberapa kali lalu mengusap matanya. Tapi, yang dilihatnya semain jelas. Keyra. Keyra berjalan mendekat kearahnya. Anehnya, jantungnya tidak berhenti berdetak. “Key habis berenang?” Tanya Keyla. “Ya.” “Aku minta bibi buatin teh ya? Biar sekalian nanti  di anter ke kamar Keyra.” Tawarnya lagi. “Ok.” Jawabnya yang kemudian menuju tangga di samping bar kecil itu. Mata Radival masih mengikuti Keyra sampai pintu itu menutup kamarnya. Mereka masih bercanda gurau kecuali Radival. Karena sedari tadi di panggil tak kunjung menyahut dengan terpaksa  Lavion langsung menepuk bahu Radival keras. Radival kaget. Dia memasang wajah syok dan marahnya. Belum sempat marah, sudah ada seorang laki-laki yang menghampiri mereka. “Kak Sam.” Panggil Keyla yang langsung berdiri dan memluknya. “Jemput Key ya?? Wajib dateng nih? Padahal udah aku izinin loh ke nenek tadi. “ sambungnya lagi. “Maaf banget La.” Jawabnya. “Btw, ini temen-temen kamu?”   Keyla menganguk antusias sebelum menjawab. “Iya. Kenalin ini Lavion, Radival, Dave. Kenalin dia kak sam. Seketarisnya Nenek.” Setelah berkenalan nggak berapa lama Keyra turun dan meghampiri mereka. Dan yah..  mereka semua syok dengan yang di pakai Keyra. Terlebih Sam. “Kamu mau meeting apa ke club??” Tanya Sam terkejut. Keyra hanya memakai kemeja Hitam dan hotpants yang lebih pantas di sebut celana dalam. “Meeting.” “Ganti baju dulu.” “NO.” “KEYRA!!” teriak Sam. Dan entah kenapa melihat pakaian yang di kenakan Keyra, Radival tidak menyukainya. Ada perasaan nggak rela lihat Keyra memakai pakaian seperti itu. “Emang cabe-cabean sih.” Seru Radival “Shitt....cari perkara saja nih orang.” Batin Lavion kesal. “Apa lo bilang?' Teriak Keyra. “Cabe-cabean.” “Keluar lo Babi dari rumah gue!!” “Emang ada Babi secakep gue?” Sautnya sinis. Saat Keyra hendak menjambak Radival, Sam dan Lavion langsung memeganggi Keyra. “Kenapa? Mau main tangan?? Sini! Dasar cabe-cabean rasa tante girang.” Ejeknya lagi. “Anjing lo ya, bangke b*****t brengsek.” Maki-maki Keyra. “Udah dek, udah ....” Sam langsung menarik Keyra dan membawanya ke atas kamarnya. Tapi bukan Keyra kalau tidak bisa lepas dari Sam. Lavion dan Dave sampai berlari menghentikan Keyra. Kali ini Sam tidak akan kecolongan. Dia langsung menarik Keyra dan menguncinya di kamarnya. “ Gue tunggu. Langsung ganti baju!” Teriak sam dari luar. Sedangkan di tempat tadi Lavion dan Dave menceramahi habis habissan. Terlebih Lavion dia tidak mau hubungannya dengan Keyla memburuk. Baru juga mulai, masa iya harus berakhir gara-gara temannya. Nggak mau!! “Kalo boleh tau, kamu kenapa segitu bencinya sama Keyra.  Dia pernah punya salah sama kamu? Tanya Keyla. Radival menghela napass. Sebenarnya ia juga tidak mengerti tidak tau kenapa bisa semarah itu dengan Keyra yang bersama laki-laki lain terlebih dengan bajunya yang menggoda iman. padahal sebelumnya ia tidak pernah merasakan hal-hal seperti itu. “Gue gak suka sama cewek manja yang takut panas, saking takutnya sampe nggak pernah ikut upacara, Suka bolos, tukang ngelanggar, tukang suruh, dan tukang bullying, terlebih kalo bully orang dia itu keterlaluan. Tambahan dia itu mau ke sekolah apa mau ke club ?? Seragam kok kurang bahan. Udah gitu make up nya kek Tante Girang lagi.” Jelas Radival. Lavion dan Dave melongo. Ini kalimat terpanjang Radival tentang seorang cewek. Terlebih itu musuh bebuyutannya. “ Cinta sama Benci beda tipis ya...” Saut Dave. “Kamu suka sama kakakku ??” Deg “Hah?” Radival syok. “Kamu perhatian banget sama dia.” Keyla langsung tersenyum. Pletakk.... “Aduh..” gaduh Radival kesakitan. “Maksud lo apa sih?” Sautnya kesal dia langsung menolehkan kepalanya dan “s**t dia cantik banget.” Batin Radival. Radival mentap Keyra yang kini memakai kemeja putih yang dipadukan dengan Blazer dan rok pendek bewarna Coklat. Keyra langsung menjulurkan lidahnya. Setelah itu dia langsung berjalan dengan Sam menuju tempat meetingnya. Radival langsung memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat adegan Keyra merangkul Sam dengan lama. “Tch, dasar.” “Pacar lo masih lama ?” Tanya Lavion untuk memecah keheningan. “Nih udah chat. Katanya 5 menit lagi  sampe ke perumahannya.” “Val alasan Key nggak pernah ikut upacara dan kalo di kantin suka nyuruh orang karena dia agoraphobia.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD