istri jelek ku ternyata anak sultan

" kak tadi aku liat mas jihoon berduaan sama perempuan lain di kafe" ucap Maya adek ipar ku " kamu salah liat mungkin dek mas jihoon kan lagi kerja " " benar kan aku enggak bohong mana mereka berdua mesra mesraan lagi " aku terdiam mendengar ucapan Maya apakah benar mas jihoon berduaan dengan wanita lain . disisi lain aku juga percaya dengan ucapan Maya . karena aku masih belum yakin dengan ucapan Maya lebih baik aku tanya dengan mas jihoon nanti. " mungkin itu halusinasi Maya aja mending Maya mandi aja gih bau " " oke aku mandi dulu ya kak " aku menjadi overtaking dengan mas jihoon mana mas jihoon belum pulang juga. " mungkin yg di bilang Maya adalah rekan kerja mas jihoon" aku meyakini kalau mas jihoon tidak berbuat macam-macam di luar sana . pernikahan ku dengan mas jihoon terkesan terpaksa kami berdua di jodohkan oleh orang tua masing masing . aku sempat menolak tapi mas jihoon malah menerima perjodohan ini . mas jihoon juga membuat surat perjanjian untuk kita berdua siapa yg melanggar surat perjanjian itu akan kena denda . di dalam surat perjanjian itu di larang jatuh cinta satu sama lain . tidak boleh mengurus urusan orang lain ataupun ikut campur . pasangan pihak atas boleh berpacaran lagi meskipun sudah beristri. dan tidak ada hubungan suami istri . aku setuju aja dengan surat perjanjian itu . " mas jihoon udah pulang tumben cepet pulang nya " " brak gue pulang cepat salah gue pulang cepat juga salah mau lu apa sih " aku terkejut pas mas jihoon lempar tas nya di meja padahal aku hanya bertanya tidak bermaksud apa apa . " aku cuma nanya mas enggak mau apa apa pertanyaan aku salah ya " " udah tau suami pulang capek bukannya di suruh istirahat malah Nanya nanya yg Enggak jelas " " padahal aku cuma nanya tumben pulang cepat mas jihoon malah marah marah " batin ku . " enggak usah ngomong dalam hati lu gue tau apa yg lu omongin mending lu pergi sekarang dari hadapan gue enek gue liat jelek lu sana " " I-iya mas " " punya istri kagak ada gunanya lu udah jelek dekil item kagak bisa apa apa nyesel tau enggak gue nikah sama lu " aku sudah puas mendengar dan mendapatkan caci makin oleh mas jihoon setia mas jihoon marah dan pulang ke rumah pas dia selalu menghina ku melontarkan kata kata yg menyakiti hati. tapi aku sudah terbiasa menghadapi nya sudah menjadi makanan hari hari . aku sama sekali tidak membenci mas jihoon. mas jihoon adalah suami yg sempurna bagai ku meskipun kata kata dan perlakuan yg cukup kasar . mungkin itu tandanya mas jihoon saya .