Bab 21

1854 Words

Keesokan paginya. Malika mengetuk pintu kamar Nazmi setelah sholat subuh. Pria itu tidak merespon. Malika jadi segan dan tidak melanjutkannya lagi. Malika menuju dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. “Padahal aku ingin bertanya padanya, apa aku berhenti kerja mulai hari ini? atau masih bisa kerja sampai saatnya gajian?” Malika malah bingung sendiri. Tidak lama kemudian teleponnya berdering. Panggilan dari Farrel. Malika tidak ingin menjawabnya, tetapi dia menghubungi terus sampai membuat Nazmi terbangun. Cepat-cepat Malika menjawabnya sambil mengaduk sayur di dalam panci. “Halo!” “Thara, apa kabarmu?” “Baik, aku baik. Ada apa Farrel?” tanya Malika. “Kau masih bekerja hari ini kan?” tanya pria itu. Malika melihat suaminya mendekat dan berdiri di dekatnya sambil bersandar di dindin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD