JEMPOLNYA DITUTUP

2089 Words

Zhen hilang kesabaran. Tangannya terlipat di d**a, wajahnya datar namun sedingin es. “Gue telpon ke OK ajalah. Amputasi jempol darurat biar selesai masalah,” ujarnya ke Deni. “AAMPU–APA?!” Ben melotot, suaranya pecah, air matanya menggenang. “Om Papa!” Deni jongkok, bukan untuk ikat sepatu, tapi numpahin tawa berhubung ngga sopan ngakak sampai geter di depan pasien. Setelah siap membungkam gelak, baru ia berdiri lagi. “Astaghfirullah, Bang Makanya nurut. Habis dibersihin, baru kita rontgen, lihat kondisi tulangnya.” “Tapi jangan diamputasi!” Ben melirik ke Zhen, mau galak tapi takut. Zhen mendengus. “Abang pilih mana, sekarang nurut kita beresin luka Abang di sini, atau pindah ke OK sekalian? Makin lama luka dibiarin, efeknya nanti ke mana-mana.” Deni mengangguk. “Abang dengarin Om. L

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD