DEGUP MUNGIL

1833 Words

Pagi itu suhu udara masih terasa dingin. Anne baru saja selesai berpakaian dan mengoles skin care ke wajahnya. Ia mematut diri sejenak di depan cermin; kaos putih dan pegged pants khaki tampak santai di tubuhnya. “Tinggal tambah belt, blazer, kalung simpel, and boat shoes!” gumamnya. “Perfect!” Sementara di gym area, Ben baru saja duduk di adjustable bench dengan dumbell di kedua tangan. Taman di balik jendela kaca besar tampak segar dan asri, rerumputan basah sementara tanaman lainnya meneteskan titik-titik air dari ujung daun. Matahari belum lama menampakkan diri, sinarnya lembut memeluk kota. Ben mulai mengangkat beban dengan ritme teratur. Ekspresinya serius, namun keringat yang menetes terlalu cepat memperlihatkan ia belum sepenuhnya pulih dari nyeri pilates tiga hari lalu. Anne men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD