Ruang Kerja

1026 Words
Tok.. Tok.. Ceklek Gadis 18 tahun, masuk ke dalam ruang kerja Alex dengan membawa secangkir kopi di tangan nya. Natasa, adik Abella melangkah mendekati Alex yang tengah fokus dengan layar laptop milik nya. "Kak, aku membawakan kopi" ucap Natasa, dengan nada suara yang sangat di buat semanja mungkin. "Tidak, perlu. bawa kembali" sahut Alex, tanpa mendongak menatap Natasa. Natasa, semakin lancang mendekati Alex. dia menaruh kopi yang dia bawa di atas meja. sedangkan Natasa, dia berjalan ke arah belakang Alex. Natasa, memeluk leher Alex dari belakang. dia, memainkan jari-jari nya di d**a bidang Alex. "Sesuai dugan ku! d**a kakak ipar ku, sangat menggoda" batin Natasa. Alex, dengan sengaja membiarkan Natasa mempermainkan nya. dia ingin tau, seberapa jauh Natasa berani dengan Alex. sedangkan, Natasa yang di beri lampu hijau dia tidak mengira, kalau Alex tertarik pada nya. "Bukan, kah kamu pelajar??" tanya Alex dengan, masih fokus ke layar laptop nya. Ingin, sekali Alex meledakan kepala Natasa saat ini. Natasa, sangat lancang dan sangat berani dengan diri nya. "Kenapa, kamu tidak pergi tidur??" tanya Alex lagi "Kenapa, kalau aku masih pelajar kak??" tanya Natasa, di dekat telinga Alex. Alex, bukan nya merasa tergoda dengan Natasa. Alex, malah merasa jijik, ilfil dengan adik ipar nya. sudah sangat jelas, di usia nya harus belajar. Natasa, malah dengan terang-terangan menggoda Alex. Di saat Abella, tengah tertidur dengan sangat pulas. Abella, tertidur setelah dia kembali di hajar habis-habisan oleh suami nya. Abella, bagaikan candu untuk Alex. tidak bisa, sehari saja Alex tidak memasukan pusakan nya ke dalam rongga goa milik Abella. "Kamu, tidak takut ketahuan kakak kamu??" tanya Alex "Tidak, untuk apa aku takut!" sahut Natasa, menunjukkan keberanian nya. Alex, benar-benar tidak menyangka dengan Natasa. dia ingin merebut, suami kakak nya di saat sang kakak, ingin dia menjadi sukses suatu hari nanti dengan bantuan Alex. "Pergi lah, aku tidak suka pada mu" ucap Alex "Kalau, tidak suka! kenapa kakak sejak, tadi tidak mengusir ku" sahut Natasa dengan membelai wajah Alex. Alex, memegang tangan Natasa dengan erat. Alex, sudah tidak tahan untuk tidak mematakan tangan Natasa. "Apa, kamu masih manusia??" tanya Alex. "Kak, sakit!" rengek Natasa Hemmz.. Alex, tersenyum miring mendengar rengekan Natasa. Alex, bukan nya merasa senang, dia semakin jijik dengan Natasa. "Sakit?? ini jauh lebih sakit kakak kamu! kalau dia tau, adik kesayangan nya, bertingkah layak nya Jal***ng" ucap Alex dengan melepas tangan Natasa dengan sangat kasar. Ahh.. Natasa, tersungkur dilantai ruang kerja Alex dengan kencang. membuat punggung nya, terasa sangat nyeri. Alex, sangat enggan menatap Natasa, yang kesakitan di bawa nya. Sedangkan Natasa, dia berusah bangun dari jatuh nya. dia, menatap Alex dengan tatapan tidak percaya. "Kenapa, kakk??" tanya Natasa, dengan bediri. "Apa, kurang nya aku??" tanya Natasa, tidak tau malu. "Kamu, ini manusia atau hewan??" tanya Alex tidak paham dengan pemikiran adik ipar nya. "Kamu, sudah tau aku kakak ipar mu! kamu malah dengan nekat menggoda ku, apa kamu waras??" lanjut Alex. Natasa, memegang lengan Alex dengan mendongak menatap wajah tampan di depan nya. tatapan nya, tidak percaya kalau Alex menolak nya. "Kak, apa salah nya! aku suka sama kakak??" tanya Natasa dengan memeluk Alex Alex melepas pelukan Natasa dengan kasar. dia tidak ingin Natasa, salah paham dengan diri nya. sudah cukup dia tau, kalau Natasa sangat berani dan nekat. Natasa, sendiri dia mundur beberapa langkah saat Alex melepas pelukan nya. Natasa, tidak menyarah sampai di sana. dia kembali mendekati Alex. Natasa, semakin memeluk Alex dengan sangat erat. Alex, berusaha melepas pulukan Natasa. "Kamu, gila!!" kesal Alex Alex, susah paya melepas pelukan Natasa, sampai akhir nya, pelukan Natasa terlepas dari tubuh Alex. Plakk.. Plakk.. Alex, menampar bolak-balik adik ipar nya dengan sangat marah. Alex, menatap tajam Natasa, yang kini memegang kedua pipi nya yang terasa sangat kebas. "Kamu, memukul ku??" ucap Natasa dengan meneteskan air mata nya "Iyah, kenapa?? kamu tidak terima??" tantang Alex "Kamu, tidak takut! aku mengaduhkan kamu pada kak Abell??" ancam Natasa. "Adukan!! aku tidak akan takut" Alex, semakin menantang Natasa. "Di, sini ada cctv yang akan membuktikan aku tidak bersalah" lanjut Alex. Raut wajah Natasa memerah mendengar Alex tidak takut dengan ancaman nya. Natasa, bersumpah! akan membuat rumah tangga kedua nya hancur dan akhir nya Alex, hanya akan berpaling pada nya. "Kamu jahat!!" pekik Natasa. "Kamu, lebih jahat! kamu layak nya hewan" hina Alex. "Hewan?? apa beda nya, sama kamu, hah?? kamu menikahi gadis 19 tahun, di usia kamu yang sudah hampir 30 tahun" pekik Natasa. "Kamu pedofile" Natasa balik menyerang Alex tanpa ada rasa takut. Mendengar, kata Pedofile dari mulut adik ipar nya. jantung nya terasa tergores. dia, memang merasa sebelum nya. tapi, Abella kau menerima diri nya, perlahan Alex melupakan kata pedofile. "Merasa yah??" ejek Natasa. "Kami saling mencintai!" sahut Alex "Cinta macam apa, hah??" Natasa tidak terima mendengar kata cinta "Kamu hanya di manfaatkan Abell!" lanjut Natasa. "Bagus! aku bekerja keras untuk nya, kalau dia mau, aku akan memberikan semua kekayaan ku pada nya" sahut Alex tanpa ragu Deg.. Jantung Natasa berdegup dengan kencang, dia tidak menyangka. kakak ipar nya, sangat mencintai Abella. dia bahkan rela memberikan semua harta nya pada sang kakak. Natasa, mulai ingin menggantikan Abella menjadi istri Alex. dia, tidak rela semua kekayaan Alex yang dia incar menjadi milik Abella. "Pria bodoh!!" pekik Natasa "Pergi!!" usir Alex "Aku, tidak akan menyerah begitu saja" ancam Natasa Alex, tidak memperdulikan ancaman Natasa. Alex, kembali mendudukkan diri nya di kursi yang sudah menjadi kursi kebanggaan nya. "Pergi! atau aku akan membuang mu" ancam Alex "Ini semua belum berakhir" sahut Natasa. Natasa berbalik, dia meninggalkan Alex di ruang kerja nya. Natasa, merasa awal nya Alex sudah tertarik pada nya. tapi, semua nya hanya permainan Alex. Natasa, menutup pintu ruang kerja Alex dengan sangat kencang. dia ingin sang kakak yang ada di dalam kamar mendengar, keributan yang dia ciptakan. Sayang, Abella seolah terkena obat bius. tidak ada pergerakan sama sekali dari Abella. Abella, masih sangat nyenyak. Natasa, berharap sang kakak keluar. tapi, dia sudah menunggu beberapa menit, tidak ada tanda-tanda, Abella keluar kamar. "Apa, dia mendadak tuli" kesal Natasa meninggalkan depan ruang kerja Alex. Sedangkan Alex, dia menyandarkan punggung lelah nya. di sandaran kursi yang dia duduki dengan tampak lelah. "Bagaimana kalau Abella tau, sikap adik nya" batin Alex dengan memijat panggal hidung nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD