Bertanggung Jawab

1149 Words
Alex, menatap perempuan cantik yang semalam dia nodai dengan sangat brutal. Ada rasa sesal di dalam diri Alex saat ini. Dia merasa seperti b******n yang gila napsu. Alex tanpa sadar menyentuh wajah cantik Abella dengan sangat lembut. Abella yang baru saja tidur merasa terganggu dengan sentuhan tangan Alex. Emmm.. Abella membuka mata indah nya perlahan. Dia menatap pria tampan yang sudah merenggut segala nya, dari hidup nya. "Tuan, jangan!!" lirih Abella dengan menggeser tubuh lelah nya. Abella merasa seluruh tubuh nya terasa remuk, setelah semalaman dihajar habis-habisan pria yang kini menatap nya dengan hangat. "Maafkan saya" lirih Alex penuh dengan sesal Abella tidak menanggapi permintaan Maaf dari Alex. Abella kini merasa diri nya sangat kotor, menjijikan, penuh dengan noda, layak nya sampah. Hiks Hikss Abella tiba-tiba menangis sesenggukan. Membuat Alex yang sudah merasa bersalah semakin menyalahkan diri nya sendiri, yang tidak mampu menahan gejolak dari pengaruh obat. Alex kembali mengulurkan tangan nya ke wajah Abella dengan pelan. Alex tidak kuasa melihat air mata gadis polos didepan nya turun dengan deras nya. "Jangan menangis" bujuk Alex "Kamu tenang saja, aku akan bertanggung jawab" lanjut Alex dengan mencoba menenangkan Abella Abella diam membisu, pikiran nya melayang entah kemana. Dia tidak tau harus percaya atau tidak dengan apa yang di katakan Alex baru saja. Melihat usia Alex yang sudah hampir kepala tiga, tidak mungkin Alex belum menikah. Abella takut akan menjadi orang ketiga di hubungan Alex dengan istri nya. Sedangkan Alex yang memang masih perjaka tulen dan hanya Abella yang mendapatkan perjaka nya, dia merasa mungkin Abella jodoh nya. "Kamu tenang saja, aku akan menikahi kamu hari ini" bujuk Alex seperti membujuk anak kecil yang menangis. "Maaf Tuan, tapi saya tidak mau menjadi istri kedua anda" ucap Abella dengan suara serak Alex terkejut mendengar apa yang di katakan Abella. Siapa yang akan menjadikan Abella istri kedua. "Siapa yang akan menjadikan kamu istri kedua??" tanya Alex dengan bingung "Tidak mungkin di usia anda saat ini! Anda masih sendiri Tuan" sahut Abella Huufff Alex mendengus mendengar tuduhan Abella, yang menduga nya sudah memiliki istri dan akan menjadikan dia istri kedua. "Aku belum menikah!" Alex memberi tau dengan kejujuran nya. Alex memang belum menikah. Jangankan menikah, kekasih saja Alex tidak punya. bahkan dia saja tidak dekat dengan perempuan mana pun saat ini. "Apa anda tidak berbohong??" Abella memastikan apa yang dikatakan Alex "Tentu saja tidak" sahut Alex dengan cepat. "Berapa usia kamu??" tanya Alex "Baru 19 tahun hari ini" jujur Abella Deg Jantung Alex seolah berhenti berdetak. Alex tidak menduga kalau dia akan mengambil mahkota Gadis dimalam ulang tahun nya. "Maafkan aku. aku tidak tau kalau kamu ulang tahun hari ini" sesal Alex "Aku sungguh akan menikahi kamu sekarang" lanjut Alex. Niat hati Alex tidak akan menikah terlebih dulu sebelum dia mendapatkan kekuasaan yang semakin luas di belahan dunia. Tapi kehendak Tuhan, malah sebalik nya. Alex malah di pertemukan dengan gadis remaja, yang akhir nya Alex akan menikahi nya. Karena kesalahan musuh yang dengan sengaja menjebak nya. Alex menatap netra coklat di depan nya, tatapan nya sangat dalam. Alex tanpa sadar mendekatkan bibir nya ke kening Abella dengan perlahan. Cup "Kamu, jangan sedih lagi" lirih Alex setelah Alex mencium Abella. "Apa anda tidak akan menipu saya??" lagi dan lagi Abella memastikan Alex akan benar-benar bertanggung jawab. "Tidak!" tegas Alex "Kamu mandi dulu, aku akan menghubungi anak buah ku, untuk menyiapkan segala nya" ucap Alex dengan menegakan tubuh kekar nya. "Aku tidak punya KTP" lirih Abella dengan sangat malu. "Tenang saja, aku akan mengurus semua nya" sahut Alex dengan sangat hangat. Alex turun dari atas ranjang tanpa menggunakan apapun setelah dia menenangkan Abella. Abella bisa melihat dengan jelas, bagaimana tubuh kekar Alex terpampang nyata. Perut kotak-kota yang membuat semua perempuan meneteskan air liur nya, apalagi bagian bawa pusar yang tampak sanga gagah. Alex memunguti pakaian yang berserakan di atas lantai dingin kamar Hotel. Alex memakai kembali baju yang sudah dia pungut dengan cepat. Alex tidak ingin menunda waktu untuk mengurus pernikahan nya dengan Abella. Saat setelah Alex selesai memakai baju nya, dia melihat Abella masih tidak bergerak dari atas ranjang. "Kenapa kamu belum mandi??" tanya Alex dengan hangat. "Maaf Tuan, tapi aku sulit bangun" lirih Abella dengan malu Abella menundukkan kepala nya saat berbicara dengan Alex. Alex yang paham, dia langsung saja melangkah mendekati Abella. Tanpa banyak bicara, Alex langsung saja mengendong tubuh mungil dan indah Abella, ala bridal style. "Kenapa tidak mengatakan lebih awal??" tanya Alex dengan membawa Abella ke kamar mandi. "Saya malu Tuan" lirih Abella Hah.. Alex membuang napas kasar. dia tidak bisa menyalahkan Abella yang malu dengan nya. Apalagi Abella terbilang masih kecil, untuk mendapatkan perilaku buruk dari Alex. Alex mendudukkan Abella di bathtub dengan pelan. setelah memastikan Abella merasa nyaman, Alex menyalahkan kran air hangat. "Kamu berendam dulu, aku akan menghubungi anak buah ku" ucap Alex "Tuan, tidak akan meninggalkan saya sendiri di sini kan??" lagi dan lagi Abella memastikan Alex benar-benar akan bertanggung jawab pada nya. "Tidak!, aku hanya sebentar. setelah selesai, aku akan membantu kamu untuk mandi" sahut Alex. Emmm.. Abella, menganggukkan kepala nya dengan pelan. dia percaya dengan apa yang dikatakan Alex. Abella yakin, Alex tidak akan meninggalkan nya begitu saja. Alex meninggalkan Abella, setelah Abella setuju Alex keluar kamar mandi. Alex segera menghubungi Asisten pribadi nya, untuk mengurus pernikahan nya di KUA. Alex juga meminta Asisten pribadi nya, untuk mengundang keluarga perempuan yang dia kenal dengan nama Abella. Alex dengan muda mendapatkan informasi tentang Abella, sebelum dia pergi ke hotel bersama dengan Abella. Alex meminta anak buah nya datang ke Hotel di mana dia dengan Abella bermalam. Untuk mencari tau siapa nama Abella dan keluarga nya. Orang paling berkuasa seperti Alex tidak akan sulit mengetahui latar belakang, nama dan kehidupan yang di jalani Abella selama ini. "Kamu tenang saja, aku tidak akan kabur" batin Alex dengan menaruh kembali ponsel genggam milik nya. Alex kembali ke kamar mandi, sesuai dengan janji nya pada Abella. Alex akan kembali setelah menghubungi anak buah nya. Kini Alex membantu Abella mandi, mulai dari membantu mengeramasi, menggosok tubuh Abella dengan sabun, sampai memberikan perawatan rambut untuk Abella. Alex sama sekali tidak malu melakukan semua nya. berbeda dengan Abella yang merasa sangat malu. apalagi saat Alex menggosok bagian d**a, bawa pusar punggung nya. "Tuan!" panggil Abella. "Jangan memanggil ku Tuan lagi. aku bukan Tuan kamu, aku calon suami kamu" sahut Alex "Lalu saya harus memanggil anda apa??" tanya Abella tidak tau harus memanggil Alex dengan sebutan apa. "Mas, tidak masalahkan??" tanya Alex "Emm, tidak" Abella langsung saja setuju dengan sebutan yang Alex sarankan. "Oh, yah, jangan terlalu formal dengan ku" pinta Alex Emmm.. Abella menganggukkan kepala nya, dia paham dengan apa yang di inginkan Alex. Meskipun di dalam d**a nya dia takut Alex akan mempermainkan diri nya. Tapi Abella menepis semua prasangka buruk di dalam d**a nya. dia percaya kalau Alex akan baik dan bertanggung jawab pada nya. "Semoga ini jalan yang terbaik" batin Abella dengan menatap Alex yang tampak serius memandikan diri nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD