Abella, menatap sekeliling teras Mansion Alex, dengan tatapan ternganga. Abella baru pertama kali nya melihat Mansion, sebesar, semegah, semewah, seindah, sebagus Mansion Alex.
"Tuan-, eh maksud sa-, eh maksud ku Mas, apa ini Rumah kamu??" tanya Abella dengan bingung
"Iyah, bagaimana kamu suka??" sahut Alex dengan hangat.
"Astaga!! apa, aku tidak mimpi bisa tinggal diRumah gedong!?" ucap Abella
Abella, baru pertama kali melihat Mansion, yang selama ini hanya bisa dia lihat di layar tv di gubuk, peninggalan kedua orang tua nya.
"Ya Tuhan!! ini Rumah atau istana??" lirih Abella dengan mendekati pintu Mansion, yang tampak sangat koko.
Abella menyentuh pintu koko yang ada di depan nya. sebelum Abella menyentuh pintu, Abella menggosok-gosokan, telapak tangan nya ke kebaya yang dia kenakan.
Kebaya?? benar, Abella memakai kebaya yang sangat indah, kebaya dengan lengan pendek, berwarna putih s**u, melekat ditubuh indah nya.
Alex, membawa Abella langsung ke Mansion nya, setelah dia melangsungkan akad nikah diKUA. Alex bukan nya tidak ingin merayakan pernikahan nya dengan Abella, tapi Abella sendiri yang tidak ingin di rayakan.
Alex, hanya bisa menurut apa kata istri kecil nya. padahal Alex ingin menggelar Resepsi pernikahan yang sangat besar, mengundang kerabat, kolega, teman, sahabat dekat nya.
Tapi, sayang Abella, hanya ingin pernikahan yang sederhana. terlebih lagi pernikahan Abella dan Alex begitu sangat mendadak. kalau bukan karena Alex menggunakan kekuasaan nya, dia dan Abella tidak akan menikah dihari setelah mereka bersama.
Alex, membawa Abella masuk ke dalam Mansion. Alex membiarkan Abella mengagumi keindahan Mansion nya, yang memang sangat memanjakan mata.
Siapa saja yang melihat interior Mansion Alex, akan langsung terpana. Gaya eropa klasik dan moderen yang dipadukan menjadi satu, membuat Mansion Alex begitu sangat mewah.
"Apa kamu suka tinggal disini??" tanya Alex saat Abella mendongak menatap langit-langit Mansion.
"Suka, sangat suka!" sahut Abella dengan cepat.
"Oh, yah Mas" lanjut Abella dengan menghentikan pergerakan nya.
Abella berbalik, dia menghadap ke arah suami nya, yang tadi nya ada di belakang nya. Abella menatap Alex dengan tatapan polos milik nya. "Mas, apa boleh aku mengajak adik ku tinggal disini??" tanya Abella dengan pelan
Jujur saja Abella sangat takut dengan Alex. Abella dengan Alex baru menikah, tapi Abella sudah berani meminta sesuatu pada Alex.
"Yang, kamu maksud, adik kamu yang masih duduk di bangku sekolah SMA??" Alex memastikan informasi yang dia dapatkan.
Emmm..
Abella, menganggukkan kapala nya dengan cepat. Abella, selama ini hanya tinggal berdua dengan sang adik, setelah kepergian kedua orang tua mereka.
Usia Abella, dengan sang adik hanya terpaut 1 tahun, dimana harus nya Abella masih duduk di bangku sekolah. namun sayang demi sang adik bersekolah, dia rela putus sekolah, demi kelanjutan hidup dan biaya sang adik.
Abella, tidak ingin adik nya menderita sama dengan nya. dia rela memberikan segala nya demi sang adik. "Apa, boleh Mas??" tanya Abella dengan lembut
"Boleh" sahut Alex
"Emm, terima kasih Mas" lirih Abella.
"Lalu, bagaimana dengan kamu??" tanya Alex dengan membelai wajah cantik istri kecil nya.
"Maksud kamu apa Mas??" tanya Abella tidak paham.
Alex, tersenyum melihat Abella yang begitu sangat polos. Alex, mengusap pucuk kepala Abella dengan penuh cinta dan kasih sayang. Alex, mencoba menerima kehadiran Abella di hidup nya.
"Apa, kamu tidak ingin melanjutkan sekolah kamu??" tanya Alex
Abella menggelengkan kepala nya. dia tidak punya uang untuk biaya sekolah, diri nya dan sang adik. "Aku, tidak punya uang Mas" sahut Abella.
"Uang??" ulang Alex
"Iyah, aku baru saja di pecat dari tempat aku bekerja. aku akan mencari pekerjaan lain, untuk membiayai adik ku sekolah" ucap Abella
Alex, tidak menduga kalau Abella akan berpikir, kalau dia akan kembali mencari pekerjaan di luar, setelah dia menikah dengan nya.
Alex, bahkan bisa menghidupi seluruh dunia, tapi sang istri malah ingin mencari pekerjaan. hanya untuk biaya sekolah adik nya.
Alex, merasa begitu sangat perhitungan dengan istri dan adik nya. Alex, merogo saku celana bahan yang dia kenakan. Alex mengambil dompet kulit, dari salah satu brand ternama.
Alex, memberikan beberapa kartu pada Abella dengan cuma-cuma. Abella menatap kartu yang masih ada di tangan suami nya. "Apa, ini Mas??" tanya Abella
"Ambil, tiga kartu untuk kamu dan satu kartu untuk adik kamu" sahut Alex
Hah..??
Abella menautkan kedua alis nya saat mendengar apa yang di katakan Alex. dia tidak paham, untuk apa kartu-kartu yang Alex berikan pada nya.
"Ambil" ucap Alex
"Tapi, untuk apa semua kartu ini??" tanya Abella tidak paham.
"Kartu ini, untuk kamu belanja bulanan kamu dan keperluan Mansion. yang ini, kartu uang jajan kamu, dan yang ini kamu bisa kamu gunakan untuk menabung, untuk diri kamu sendiri" ucap Alex, dengan menunjukkan satu persatu kartu yang ada di tangan nya.
"Dan, ini! adik kamu, bisa membayar biaya sekolah, saku sekolah, keperluan pribadi nya" lanjut Alex dengan menunjukkan kartu yang berbeda dari yang dia berikan pada Abella.
Abella, tidak bisa mengatakan apapaun saat ini. dia hanya bisa menatap kartu dan Alex secara bergantian. membuat Alex sangat gemas dengan istri nya.
"Ambil, pin nya tanggal kita menikah" ucap Alex
"Dan, ini pin tanggal kita bertemu di jalan" ucap Alex memberi tau pin yang akan di berikan ke adik nya.
Alex, sangat paham dan sangat tau, bagaimana sikap sang adik selama ini, pada Abella. adik Abella, merasa malu dengan kehidupan nya yang sederhana.
Apalagi, Adik Abella! sekolah di salah satu, sekolah SMA, yang biaya nya cukup mahal. Abella, rela kerja banting, tulang demi sang adik.
Kini, Alex tidak akan membiarkan Abella menderita. sudah cukup, penderitaan nya selama ini. kini, waktu nya Alex membahagikan Abella.
"Ambil!" Alex memaksa Abella mengambil kartu yang dia berikan.
"Terima kasih Mas" Abella sangat bersyukur, bisa menikah dengan Alex. meskipun pernikahan mereka karena terpaksa.
Alex, kembali mengusap pucuk kepala Abella dengan lembut. Abella memeluk Alex dengan sangat erat. dia tak kuasa menahan haru nya, bisa menemukan sosok pria seperti Alex.
Alex, membalas pelukan Abella dengan tidak kalah erat nya. setelah mereka puas membagi haru, Alex menggendong Abella, ala bridal style.
Abella mengalungkan kedua tangan nya ke leher suami nya dengan manja. Alex, semakin senang dengan Abella, yang mulai berani dengan nya.
Alex, mencium kening Abella, di sela langkah nya, masuk ke dalam Mansion. Abella merasa sangat tersipu dengan apa yang Alex lakukan secara tiba-tiba.
"Kenapa, kamu menyembunyikan wajah kamu??" tanya Alex
"Mas, jangan menggoda ku" keluh Abella.
Abella, sangat malu-malu. apalagi para pelayan menatap nya dengan Alex, setiap Alex melewati para pelayan yang tengah bekerja.
"Aku, ingin malam pernikahan yang manis" bisik Alex
"Mas!!!!" rengek Abella, layak nya anak kecil yang merengek meminta permen ke ibu nya.
Cup
Cup
Alex, berulang kali mencium kening Abella. Dia memberikan kasih sayang nya pada istri kecil nya yang ada di gendongan nya. apalagi wajah imut Abella, sangat-sangat menggemaskan.
Nyett
Alex, tampak sangat gemas dengan Abella. Alex mencubit hidung mancung sang istri. hubungan mereka, seolah-olah sudah sangat lama. padahal mereka baru saja kenal semalam dan hari ini menikah.