bc

Obsessive Love

book_age16+
1.0K
FOLLOW
5.2K
READ
billionaire
spy/agent
possessive
escape while being pregnant
kickass heroine
CEO
drama
bxg
mystery
betrayal
like
intro-logo
Blurb

Bangun tanpa ingatan apapun, Alexa harus menerima kenyataan bahwa dia telah menjadi istri seorang pengusaha kaya raya bernama Dominic. Pria itu adalah tipe suami penyayang, yang akan melakukan apapun hanya untuk membuat Alexa bahagia.

Namun, kebahagiaan mereka terganggu saat seseorang bersaksi bahwa Alexa bukanlah istri Dominic. Dominic hanyalah seorang pembunuh, yang bersedia melakukan apapun hanya untuk memastikan Alexa selalu berada di sisinya.

Dengan ingatan yang tidak kunjung kembali, siapa sebenarnya yang harus Alexa percaya? Dan apa latar belakang hilang ingatan yang dia alami sebenarnya?

Yang paling utama, siapa Dominic itu sebenarnya?

chap-preview
Free preview
1. Lost Memory
Tok tok tok "Nona, ini sudah waktunya untuk sarapan." Sapaan pagi itu membangunkan seorang wanita dari lamunannya. Rambut coklat panjangnya tergerai bebas, alis tegasnya berkerut saat dia mendengar suara sapaan yang sama setiap pagi. Jari lentiknya bergerak-gerak, seakan memastikan bahwa efek anestesi benar-benar tidak lagi memengaruhi syaraf tubuhnya. "Nona, Saya akan masuk sekarang." Alexa menoleh saat pintu kamar akhirnya terbuka. Seorang gadis berpakaian pelayan masuk sambil mendorong troli berisi makanan di tangannya. Dia berhenti di samping tempat tidurnya, dengan cekatan menyiapkan meja kecil tepat di depan Alexa. "Kata dokter, Nona sudah bisa memakan makanan yang sedikit lebih berat. Saya membuatkan Nona sup dan sandwich sebagai sarapan, beserta s**u madu sebagai minuman." Layaknya pelayan profesional, gadis itu mulai menghidangkan makanan yang dia bawa ke meja makan kecil itu. Alexa memandangi kegiatan gadis itu dalam diam, tampak mencoba mengingat nama gadis yang selalu mengunjunginya ini. "Kau......... Rika bukan?" tanya Alexa tidak yakin. Gadis tersebut menoleh padanya, tersenyum kecil seraya kembali menegakan badannya. "Ya. Saya Rika, Nona. Apa ada yang bisa Saya bantu lagi?" ujarnya bertanya. Mata coklat itu sekilas terlihat terkejut, sebelum kembali pada kilatan bercahayanya. Alexa terlihat berpikir. Matanya sesekali berusaha melihat perubahan lain di wajah tanpa ekspresi itu. Tidak ada, gadis bernama Rika itu tidak lagi menunjukan emosi lain setelah kilatan terkejut yang dia berikan sebelumnya. "Suamiku itu, kenapa dia tidak juga menjengukku?" tanya Alexa penasaran. Tangannya bergerak untuk menyendok sup sambil menunggu jawaban. Tidak buruk, pikirnya. Rasanya nyaman sekali bisa memegang sendok tanpa gemetar lagi di kedua tangannya. "Tuan Dominic sedang ada urusan penting di tempat lain, Nona. Tuan akan kembali malam ini, atau besok paling telatnya. Tapi Tuan Dominic menitip pesan pada Saya, berharap Nona segera siuman dan bisa kembali berbincang dengannya," balas Rika lancar. Diam-diam Alexa mencibir dalam hatinya. Sesibuk apa orang yang mengaku sebagai suaminya itu sampai untuk mengunjungi istrinya yang baru siuman dari koma saja dia tidak bisa? Namun pada akhirnya dia tidak mengeluh keras-keras. Dia bahkan tidak tahu lagi bagaimana rupa suaminya dan seperti apa wataknya. Alexa terbangun tanpa ingatan apapun tentang kehidupan dia sebelumnya. Satu-satunya orang yang menemaninya saat membuka mata adalah Rika, dengan seorang dokter yang rajin memeriksa keadaannya setiap hari. Setelah tahu bahwa nonanya hilang ingatan, Rika mulai bercerita tentang kehidupannya sebisa yang dia mampu. Rika bercerita bahwa dia istri seorang pria bernama Dominic, dan jatuh koma saat dia tanpa sengaja terpeleset dari tangga. Dominic adalah seorang pria yang sangat sibuk, dia bahkan tidak pernah berada di rumah sejak Alexa siuman beberapa hari yang lalu. Dengan asingnya dia merasa di tempat besar ini, beserta satu-satunya orang yang bisa menjawab pertanyaannya tidak pernah datang mengunjunginya, Alexa hanya bersikap pasif karena pada dasarnya tubuhnya juga masih begitu lemas akibat efek anestesi. Dia tidak banyak bicara, dan hanya sesekali mengerutkan kening saat dia tengah memikirkan sesuatu. Namun kini saat tubuhnya sudah pulih sepenuhnya, Alexa mulai berniat mencari kenangannya. Dia menghabiskan makanannya dengan cepat, sebelum menatap Rika yang masih setia menemaninya dalam diam. "Bisakah aku jalan-jalan di sekitar rumah? Aku bosan terus berada di kamar," ujarnya tenang. Rika terlihat mengerutkan kening, sebelum dengan sopan mengeluarkan ponselnya. "Biar Saya meminta ijin pada Tuan Dominic terlebih dahulu Nona," ujar Rika sopan. Kini giliran Alexa yang mengerutkan keningnya. Sungguh? Dia harus meminta ijin suaminya hanya untuk berjalan-jalan di rumahnya sendiri? Melihat ekpresi tidak puas Alexa, Rika segera menutup panggilan ketika tuannya telah memberi jawaban. Rika kembali merapihkan piring kosong yang ada didepan Alexa, menyimpannya kembali di troli makanan sekaligus memberi Alexa sedikit pengertian. "Tolong maklumi Tuan Dominic, Nona. Pekerjaan Tuan Dominic sangat berbahaya, sehingga banyak sekali orang yang selalu berusaha mengincar nyawanya setiap hari. Rumah ini memang dilengkapi keamanan yang cukup, namun Tuan Dominic hanya ingin memastikan keamanannya di tingkatkan tiap kali Nona ingin keluar dari kamar," ujarnya menjelaskan. Alexa terdiam, dirinya berusaha tidak peduli saat perlahan kakinya diturunkan ke lantai yang belum dia injak beberapa hari ini. "Berbahaya? Memangnya pekerjaan apa yang ditekuni suamiku itu?" tanya Alexa penasaran. Rika menghampirinya saat Alexa sedikit oleng, membantunya berdiri tegap dan terbiasa dengan pijakannya sebelum melepas pegangannya pada tubuh Alexa. "Maafkan Saya Nona, tapi sebaiknya Nona menanyakan pertanyaan itu langsung pada Tuan Dominic. Saya tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk membicarakan pekerjaan Tuan Dominic secara sembarangan," jawab Rika sopan. Melihat bahwa Rika tidak ingin mengungkapkan apa-apa, Alexa tidak lagi bertanya dan hanya mengikuti pelayan itu untuk keluar dari kamar yang selama ini dia tempati. Tubuhnya berhenti saat dia melewati tangga besar yang terletak di tengah ruangan. Seperti yang dia duga, rumah ini memang sangat besar. Tanggannya pun sangat besar dengan deretan anak tangga yang cukup tinggi. "Aku jatuh dari sana?" tanya Alexa lagi. Kali ini Rika bersedia menjawabnya, dia mencoba menjelaskan peristiwa jatuhnya Alexa dengan nada yang hati-hati. "Ya, Nona. Kepala Nona terbentur saat jatuh kebawah, menyebabkan kondisi hilang ingatan yang kini dialami Nona. Awalnya kamar tidur Nona dan Tuan Dominic terletak di lantai atas, namun Tuan Dominic memindahkan Nona untuk sementara ke kamar di lantai bawah untuk perawatan setelah peristiwa itu," ujar Rika menjelaskan. Matanya dengan teliti terus memerhatikan gerak-gerik nonanya. Alexa menatap tangga itu lama, sebelum perlahan mencoba menaikinya. Rika tidak melarang saat Alexa mulai menaiki tangga. Sebaliknya, dia mencoba membantu Alexa naik dengan menahan punggungnya agar Alexa tidak jatuh kembali kali ini. Perjalanan menaiki tangga itu berlangsung lama, karena Alexa harus beberapa kali berhenti saat kakinya mulai bergetar karena lemas. "Kamar Tuan dan Nona terletak di ujung lorong ini, Nona." Sesampainya di atas, Rika mengambil inisiatif untuk memberitahu Alexa. Wanita itu mengangguk, kembali melanjutkan perjalanannya untuk mengkonfirmasi sesuatu. Kakinya berhenti di depan pintu jati yang berada di ujung lorong seperti yang dikatakan Rika. Tangannya menggenggam kenop pintu itu lama, sebelum akhirnya Alexa membuka pintu yang terasa asing itu. Di dalamnya, Alexa disuguhkan dengan ruangan luas yang memiliki segalanya. Satu tempat tidur king size berada di tengah ruangan, sebuah televisi flat besar yang menghadap langsung ke tempat tidur, dan beberapa pintu yang mengarah ke ruangan lain. Alexa membuka pintu pertama, yang menghubungkan kamar dengan toilet luas yang dilengkapi bath tub besar dan shower di sisi lain. Perhatiannya terfokus pada dua sikat gigi dan beberapa peralatan mandi wanita yang berada di sebelah wastafel kamar mandi. Dia mengangguk puas, sebelum beralih ke ruangan lain. Pintu selanjutnya menghubungkan kamar dengan walk in closet panjang. Sekali lagi dia menemukan beberapa baju dengan ukurannya disana, bergabung dengan deretan jas pria bewarna gelap yang menggantung rapi. Pintu terakhir, menggabungkan kamar dengan kantor kecil yang Alexa tebak pasti milik suaminya. Beberapa berkas tersusun rapi di rak buku, beserta beberapa buku berbagai bahasa yang ikut memenuhi rak besar itu. Melihat dekorasi dan tata letak kamar dan ruangan lainnya, kini Alexa yakin bahwa suaminya itu seorang perfeksionis yang senang dengan kerapihan. Puas dengan aktivitasnya yang mejelajahi kamar, Alexa terduduk di kasur besar itu untuk mengistirahatkan kakinya. Matanya masih melihat dekorasi kamar yang sederhana namun mewah, sebelum berhenti di potret kecil yang dibingkai rapi diatas laci yang disimpan disebelah tempat tidur. Alexa mengambilnya, mengamati wajah muda seorang pria gagah yang diapit oleh pria dan wanita lebih tua yang memiliki wajah yang mirip dengan pria gagah itu. Alexa menunjukannya pada Rika, yang terus mengikutinya seperti bayangan sedari tadi. "Apa pria di tengah ini suamiku?" tanya Alexa. Rika mengangguk."Ya Nona. Ini adalah foto Tuan Dominic dengan Tuan James dan Nyonya Isabella, orang tua kandung Tuan Dominic," ujar Rika memberitahu. Alexa mengangguk, lalu mengembalikan foto itu ke tempatnya semula. "Jadi...." Alexa menatap Rika serius. "Kenapa tidak ada satupun foto aku dan suamiku di rumah ini? Bahkan di tempat pribadi seperti kamar, aku tidak melihat satupun foto dimana kami pernah bersama sebelumnya. Apakah disini ada album yang memuat fotoku? Aku ingin melihatnya," tanya Alexa tenang. Sejak awal ketika dia siuman, instingnya memang selalu mendorong dia untuk waspada di tempat ini. Terlalu banyak kejanggalan disini, tempat yang tidak memiliki kehangatan apapun di dalamnya. Rumah sebesar ini sebenarnya dibiarkan kosong, hanya ada Rika sebagai pelayan yang berkeliaran di tempat sebesar ini. Jadi dibandingkan dengan rumah, Alexa lebih suka menyebut tempat ini seperti penjara yang dibuat untuk mengurungnya dengan seorang pengawas yang tidak pernah meninggalkan sisinya. Dan seperti yang diharapkan, Rika tidak langsung mengabulkan permintaannya kini. Gadis itu menghela nafas panjang, sebelum kembali menatap Alexa dengan raut wajah yang tidak berubah sedikitpun. "Untuk masalah itu, sebenarnya sebelum jatuh Nona tengah terlibat pertengkaran dengan Tuan Dominic. Saya tidak tahu rinciannya, tapi Nona terus berteriak dan membakar semua foto dan hadiah pemberian Tuan dengan emosi. Tuan berusaha menghentikan Nona, yang berakhir dengan perlawanan sampai Nona akhirnya terjatuh dari tangga." Pada akhirnya, Rika menceritakan latar belakang luka jahit di kepalanya. Alexa menaikan alisnya, sedikit terkejut mendengar fakta baru ini. "Aku bertengkar dengan suamiku? Kau tahu apa yang kami pertengkarkan? Atau, apa sejak awal hubunganku dengan suamiku memang tidak baik?" tanya Alexa menuntut. Rika menggeleng pelan, membuat Alexa kecewa untuk sekali lagi. "Maafkan Saya, Nona. Untuk pertanyaan itu, silahkan simpan lah oleh Nona sampai Tuan Dominic kembali. Saya pikir menanyakannya langsung pada Tuan Dominic akan jauh lebih baik daripada bertanya pada Saya. Tuan Dominic pasti lebih bisa menjawab semua pertanyaan Nona. Setelah semua, Saya hanyalah pelayan biasa di rumah ini," tolak Rika halus. Alexa tahu tidak akan mendapatkan apapun dengan tetap menekan Rika kini. Gadis itu adalah tipe pelayan yang bisa menutup mulutnya rapat-rapat jika diperlukan. Wajahnya bahkan tidak berubah saat Alexa berusaha mengintrogasinya, tanda bahwa dia adalah orang yang tidak mudah ditekan oleh oraang lain. Rika cerdas, namun menyusahkan bagi Alexa yang masih haus akan informasi. Jadi kini Alexa yakin, hanya seseorang yang mengaku sebagai suaminya itu yang bisa menjawab pertanyaannya kini. Pertanyan tentang siapa dia sebenarnya, dan apa yang dia lakukan di tempat seperti ini. To be continued

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.4K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.9K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.5K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.2K
bc

Hurt

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook