2

1323 Words
Echa terbaring lemas di tempat tidurnya seraya menatap fotonya dengan Nanda. Nan Gue ga bisa bohong sama perasaan gue Gue sayang sama lu nan kenapa sih harus pergi keluar kota Gue takut Nan Gue takut lo bakalan ngueain gue Gue takut ada lo bakalan nemuin cewek yang lebih baik dari gue Gue takut lo ga bisa nepatin asa Ke gue Dan Gue Takut Kehilangan lo nan PRINCE NANDA lu pangeran hati Hidup gue Lo pangeran hati gue Lu cinta pertama gue Nan, Dan gue Selalu meminta tuhan untuk review dapatkan Cinta terakhir di gue Lo yang buat gue kenal dengan cinta Dan gue Berharap lo ga bakalan biarin gue ngerasain yang disebut luka ******* Sudah 6 bulan sejak Nanda pergi ke luar kota, namun mengambil Nanda memberikan kabar kepada Echa. Udah 6 bulan sejak lo pergi Nan, tapi malah lo ga pernah ngasih kabar. Apa lo udah lupa sama gue Nan. Di kelas Echa satu meja dengan Reyhan, dia pria baik dan manis. Echa tidak pernah mendengarkan kabar karena Rey suka sama Echa, tapi Echa ga pernah setuju semua itu dengan serius. Sekarang pukul 09.30 WIB. di kelas tengah berlangsung pelajaran biologi. Saat tengah memfokuskan catatan yang ada di papan tulis tiba-tiba Echa dikejutkan oleh pernyataan Rey yang tak pernah diduganya. "Chaa lo mau nggak jadi pacar gue?" tanya yang membuat Echa terkejut. "Lo b******a Rey?" jawab Echa yang masih diselimuti rasa terkejut. "Gue serius Chaa, gue enggak bercanda dari awal kita masuk gue suka sama lo Cha, gue udah nggak bisa lagi ngebohongin perasaan gue sendiri. Lo mau kan jadi pacar gue Caa?" ucap Rey dengan rasa ragu. Echa bingung harus menjawab apa karena lubuk hati terdalam Echa ia masih menunggu bingung dan kabar dari Nanda. Dengan nada yang sedikit ragu akhirnya Echa berbicara, " Kenapa lo suka sama gue sih Rey, Emangnya apa yang lo suka dari didi gue? Di luar sana banyak cewek lain yang mengharapkan lo Rey. Jangan berharap besar sama gue Rey, gue takut buat lo percaya " Mendengar ucapan dari Echa, Rey langsung menjawab untuk meyakinkan Echa bahwa ia benar-benar sangat menghargai Echa. "Apa yang suka lo perlu alasan ya Cha? Apa salah kalau gue jatuh cinta sama lo? Gue terima lo apa adanya Cha, gue terima lo tanpa alasan" ucap Rey tulus dengan memunculkan mata Echa di dalam yang membuat rasa Echa semakin besar. "Makasih Rey udah cinta sama gue, tapi maaf gue nggak bisa Rey, karena lo sendiri juga tahu kalau gue masih berharap sama Nanda, Sekali lagi maaf ya Rey." Katakanlah dengan nada yang lirih karena diselimuti rasa bersalah yang besar. "Gapapa Cha gue ngerti kok, gue ga mungkin maksaain perasaan lo, gue udah jujur sama sama perasaan gue sendiri" jawab Rey tulus dengan senyum tipis di pipinya. Echa tau itu hati Rey saat ini pasti sangat hancur mendenger mengklaim Echa tadi, tapi Echa juga sadar tak mungkin ia memberikan harapan palsu pada Rey karna itu akan membuat luka Rey semakin dalam. "Cha kuy lah pulang" ucap Lisa senang menghampiri meja Echa. Lisa bingung dan khawatir saat melihat wajah Echa yang sangat muram dan tak bersemangat. "Lo kenapa Cha? Lo lagi ada masalah? Cerita dong sama gue Cha". Dengan wajah yang begitu muram akhirnya Echa mengeluarkan suaranya, "Tadi Rey nembak gue Lis". Wajah Lisa yang mulai khawatir menjadi sumbringah mendengarkan pengakuan Echa, dengan tatapan yang begitu dalam dan penuh arti sahabat Echa mengatakan sesuatu yang tidak pernah ditolak oleh Echa. "Lo terimakan Cha? Masa cowok ganteng plus baek kek Rey lu tolak sih, mana mungkin." "Tapi gue nolak Rey, Lis gue ga bisa ngasih harapan palsu buat dia Lis, karna sampai sekarang gue masih ngarepin Nanda." ucap Echa dengan tatap sayu karena di selimuti rasa bingung dan rasa bingung. “Loila, ya Cha? Buat apa lo tetap ngarepin si Nanda, jelas sudah dia udah ngelupain lo Cha, lo harus sadar Cha, lo harus ngelanjutin hidup lo. ” Semua perkataan Lisa berhasil mendorong Echa, karena dia yakin bahwa Nanda masih menerima dia seperti dulu. "Lo jangan asal ngomong ya Lis, Nanda jangan cowok kek gitu, Nanda ga mungkin lupa sama gue, Nanda ga mungkin lupa sama janjinya !!!" Teriak Echa dengan tatapan penuh marah yang ia tujukan pada Lisa. "Kalo emang Nanda masih ingat sama lo, pasti sekarang dia udah ngabarin lo Cha, udah 6 bulan semenjak dia pergi keluar kota tapi sampai sekarang, apa? Sekali pun Nanda ga pernah ngasih kabar ke lo Cha, kalau lo emang penting buat Nanda, dia Pasti udah ngabarin lo SEMENTARA ITU cuma Pesan singkat karna dia sibuk, TAPI Sampai Sekarang gada kan cha? Dia ga PERNAH ngabarin lo !!! " Mendengar ucapan Lisa, Tiba Tiba di Tubuh Echa lemas, Seakan di hantam Oleh melihat Yang menusuk dadanya, Sampai ke dasar alas pandangan. Selama ini, tidak pernah, sekali pun, Pikirkan tentang hal itu, tetapi sekarang Lisa yang mengerti. Echa hanya bisa menangis saat menyadari semua itu, lisa hanya bisa memeluk Echa dan menyemangatinya agar bisa melanjutkan kembali. ********** Echa membaringkan dirinya di atas kasur, memandang langit - langit kamarnya. Dipikirannya begitu banyak tanya yang belum mendapatkan jawaban. Sabar Chaa, tunggu Hanya tinggal 1 tahun lagi Itu bukan waktu yang cukup lama Setelah itu kau akan kembali bersama dengan cinta pertama ... Ruang kelas masih sepi, jarum jam masih menunjuk pukul 06.45 wib. Echa terduduk sendiri sambil membaca novel favoritenya di kelas. "Dorrrr" teriak Aldi terkejut Echa yang gagal gagal karena terkejut.  "lo gila ya Al? jatung gue bangkit copot tau gak !!!" teriak Echa.  Aldi pergi begitu saja tanpa memperdulikan teriakan Echa. "Dia ada masalah apa sih sama gue? Perasaan dari dulu kek nggak suka gitu ngeliat gue"  "Pagi Chaa" sapa Lisa yang tak disahut oleh Echa. Pagi itu yang dilihat Lisa hanya wajah Echa yang ditekuk entah karena apa.  "Lo kenapa sih Chaa? Masih pagi hari udah di tekuk gitu?" lontar Lisa. "Tau ahh jantan gue, pagi-pagi gini mood gue udah hancur karna tuh orang" desa Echa seraya melirik malas ke arah aldi yang sedang asik mendengarkan musik pakai headphone di ponselnya, seakan tak percaya akan dapat digunakan. "Emang dia ngapain sampai buat mood lo ancur?" tanya Lisa bingung.  "Udah ahh jantan gue bahas dia." Setiap hari yang dilalui Echa tak pernah sekali pun dilewatinya tanpa mendapat pengaturan dan pengaturan ga jelas nan menyebalkan dari Aldi. Tuh anak mana ya? Tumben banget hari ini ga keliatan selalu selalu gangguin ... Bel pulang sudah berbunyi, seluruh siswa SMA ABDI BANGSA berhamburan keluar sekolah, namun siapa pun yang sedari pagi selalu di cari mata Echa tak kunjung di bertemunya, kini Echa menunggu jemputan. "Lo lagi mikirin apa sih Cha?" tanya Lisa, lihat temannya itu sedang menunggu sesuatu. "Hari ini Aldi kok ngga keliatan ya Lis?" ucap Echa seraya melihat Mengapa ia melihat Aldi hari ini.  "Ciee ada yang kangenn hahaha" celetuk Lisa yang langsung dibantah oleh Echa. "Heh siapa juga yang kangen sama orang nyebelin kek dia" geram Echa pada Lisa.  "Ya ellahh Chaa, kalo kangen juga gapapa kok ngaku aja gue kan teman lu, lagian gue denger-denger Aldi ngga sekolah karna sakit" cetus Lisa. "Hah sakit? Orang kek dia bisa sakit? Emang dia sakit apa?" timpal Echa yang membuat Lisa mengerutkan dahinya setelah melihat respons sahabatnya itu. "Cha gue bingung, lo lagi ngejek dia atau khawatir sama dia? Jangan-jangan lo suka sama dia ya?" goda Lisa sambil menunjukkan mata curiga pada Echa. "Iihh s**l sih lo lis, gue kan cuma nanya emang salah" sungut Echa. "Ya udah jenguk aja gih, entar gue sharelock alamatnya Aldi" jelas Lisa. "Kok lu punya alamat Aldi?" tanya Echa polos.  "Ehh bambang lu lupa ya? Gue kan sekretaris kelas, ya jelaslah gue punya" ceplos Lisa. Echa langaung melemparkan senyum pada lisa setelah mendengar mengaku Lisa.  "Hehehe oh iya gue lupa" ucap Echa. "Ehh itu jemputan gue udah dateng, gue duluan ya Cha, lu gapapa kan?" tanya Lisa sedikit senang tak enak hati pada Echa. "Gue gapapa kok santai aja, bentar lagi juga gue datang jemputan, lo duluan aja" jelas Echa. "Ok gue duluan ya Cha, byee" pamit Lisa seraya masuk ke mobil jemputannya. "Ok gue duluan ya Cha, byee" pamit Lisa seraya masuk ke mobil jemputannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD