4

1061 Words
Aku merasa sangat nyaman Namun apakah ini perasaan cinta? - Echa - Echa tengah berbaring di kasurnya, Ia menatap langit - langit kamarnya. Saat ini Ia sangat bingung, pikirannya atas Segala kejadian yang Ia alami hari ini. Yang tadi itu beneran? Gue ngga mimpi kan? Batin Echa. ********** Kilas balik "Lo mau tau kenapa selama ini gue gangguin lo Cha?" "Lo salah jika selama ini lo mikir gue benci sama lo, sedikit pun gue ngga punya rasa benci ke lo Cha. Gue ngelakuin semua itu karna gue pengen narik perhatian lo Cha, gue pengen bisa minta tolong dari lo Cha." Deg! "Lo itu orangnya cuek banget Cha, susah banget buat dapetin perhatian lo. Gue bersyukur akhirnya setelah dua tahun gue buat buat dapetin perhatian lo ngga sia-sia. Akhirnya sekarang lo sama sama gue Cha." Deg! Echa terdiam mematung mendengarkan semua penjelasan dari Aldi. Bahkan selama ini ia tak pernah berpikir Aldi melakukan itu karena ingin mendapatkan perhatiannya. "Gue harus gimana Al? Gue bingung." Echa tak tahu lagi harus berkata apa, setelah mendengar semua penjelasan dari Aldi. Echa merasakan sesuatu yang aneh di hati-nya, entah rasa apa itu Ia pun tak tahu. Aldi balik perubahan semakin dekat ke telinga Echa. "Lo hanya perlu nyisihin sedikit perhatian lo buat gue Cha, itu udah lebih dari cukup" bisik Aldi Echa diam mematung. Suasana ruangan saat ini sangat tinggi hingga terdengar sepatah kata pun keluar dari mulut Echa hingga beberapa saat. "Gu - gue pulang dulu ya, mau ngerjain tugas matematika" katanya gugup "Hmm, oke" balas Aldi Echa segera berjalan ke arah pintu keluar kamar Aldi. Sepanjang perjalanan Echa hanya terdiam, semua kejadian hari ini dipertanyakan. Entah apa yang sekarang dipilih, pandangan penuh dengan tatapan kosong yang Ia maksudkan pada pantulan, percaya di kaca besar di kamar dengan nuansa Hello Kitty itu. ******* Tringgggg ..... Tringgggg ... Saatnya jam istirahat Sudah jam istirahat. Waktunya para siswa rehat dari acara sekolah yang begitu melelahkan. Echa berjalan meuju ke Arah bangku Aldi sambil membawa bekal yang berisi roti selai kacang. Aldi menatapnya bingung. Setelah kejadian kemarin mungkin Echa akan semakin menjauhinya, muncul yang ada di dalam pikiran Aldi sejak kemarin. Echa mengulurkan mendukung yang tengah memegang bekal itu untuk Aldi dengan maksud memberikannya pada Aldi. "Nih, buat lo" ucapnya Aldi mengangkat kedua alisnya, tampak bingung untuk Echa. Ia berpikir bahwa Echa akan memarahinya atau bahkan menamparnya, namun apa yang Ia lihat saat ini? Echa malah sebaliknya malah dipindahkan manisnya. "Ini apa?" tanya Aldi seraya terima bekal yang diberikan Echa diterima. "Roti" jawab Echa singkat "Ini ngga ada racunnya kan?" tanya Aldi yang dengan rakusnya menyap roti itu. "Maaf ya, tapi rotinya udah gue terima kasih tikus" jawab Echa dengan senyuman jahat dan tatapan sinis yang Ia tujukan pada Aldi. "Uhuk, uhuk, uhuk" Aldi langsung batuk - batuk mendengar ucapan Echa. Matanya melotot mencoba keluar menatap Echa. "Hahaha, biasa aja kali Al. Gue cuma bercanda kok. Lagian sih lo buat gue kesal, kemarin lo minta di perhatiin. Sekarang gue perhatian malah di curigain" Echa memanyunkan bibirnya. "Ehh, maaf deh. Gue pikir lo bakalan marah sama gue setelah terjadi kemarin" ucap Aldi seraya memandang Echa tulus yang di balas Echa hanya dengan senyuman. Sesaat mereka berdua dikejutkan oleh sebuah teriakan. “Hayooo !! lagi ngapain lo pada? Lagi pacaran ya?” Teriak Lisa jahil. "Apaan sih Lis ngagetin aja!" Echa decak kesal Lisa tersenyum menampakan giginya, "Hehehe maaf deh Chaa" pintanya Echa masih memanyunkan bibirnya karena kesal untuk Lisa. "Cha pulang sekolah lo sibuk ngga?" tanya Aldi "Ngga Al. Kenapa?" jawab Echa "Lo mau ngga pulang sekolah belajar bareng?" "Kita berdua?" tanya Echa "Iya" Aldi tersenyum. Echa tak mampu menolak ajakan Aldi setelah melihat senyuman tulusnya. "Iya gue mau" ikut Echa Lisa memandangi mereka bersama dengan penuh curiga, " "Ihhh, coba sih Lis" Echa mencubit tangan Lisa yang bikin Lisa meringis kesakitan. "Aww. Sakit Chaa" "Biarin! Lo jahil" Echa langsung pergi meninggalkan Lisa, bangku Aldi yang diajak oleh Lisa. "Ahh ellahhh gitu aja ngambek. Baperan amat neng," canda Lisa Echa duduk di bangkunya tanpa menghiraukan ucapan Lisa. ****** "Oke anak - anak hari ini pelajaran kita cukup sampai disini dulu," ucap ibu guru memulai kegiatan belajar mengajar hari ini. "Semuanya berdiri!" Disajikan devon lantang, ketua kelas 8a. Seluruh siswa yang berada di kelas 8a langsung berdiri dengan tegap dengan pandangan menghadap kedepan, memutar ke arah ibu guru yang tengah berdiri. "Beri salam." "Siang Bu," ucap seluruh siswa 8a serentak seraya menundukkan badannya. "Oke siang, sampai jumpa siang" Para siswa kelas 8a tengah sibuk mengemas buku - buku mereka dan segera pulang ke Rumah masing - masing. Echa tengah mengemas bukunya, tiba - tiba seseorang datang menghampirinya dan membantunya mengemas buku - buku itu. "Kita jadikan belajar bareng?" tanya orang itu, sambil membantu Echa mengemas bukunya. "Jadi kok. Emang kita belajar barengnya dimana?" tanya Echa bersemangat. Echa menunjukkan senyuman yang sangat ceria dan senyuman manisnya pada Aldi. Saat ini Aldi senang dan senang, Echa yang dulu cuek dan juteklaim sekarang sangat ramah dan manis membantunya. "Ada deh nanti juga lo bakalan tau" Aldi langsung menggenggam tangan Echa dan dipindahkan dari Lingkungan sekolah. Aldi memberhentikan sebuah angkot, mereka menaiki angkot itu. Entah kemana Aldi akan mengundang Echa hanya bisa berpasrah. Selama di perjalanan Aldi selalu memperhatikan seraya tersenyum manis, membuat Echa menjadi salah tingkah. Melihat jalan - jalan yang dilalui. Bukannya ini jalan ke rumah Aldi ya? Batin Echa. "Ini menanyakan arah ke rumah lo ya Al?" "Iya" Ahh iya apanya sih? Kok tiba - tiba jadi dingin sih anjirrr "Kita belajar di rumah lo?" "Iya" Ya udah lah, mendingan gue diem aja. Percuma nanya, jawab juga cuma iya "Pinggir pak," suruh Aldi "Ayo, Aldi Buka pintu, tidak terlihat adapun di dalam rumah itu. Hanya sedikit khawatir karena hanya ada mereka berdua di dalam rumah itu. "Cuma ada kita dua ya di sini?" tanya Echa sedikit resah. "Iya, kenapa? Lo takut gue?" "Ehh ngga kok" "Ga usah takut, gue bukan orang jahat" Aldi teruskan rumah yang dibuka oleh Echa, Ia membuka tasnya di sofa krim. "Gue ganti baju dulu ya. Lo ga boleh ikut entar bahaya, duduk manis aja di sini" "Heh! Siapa juga yang mau ikut lo ganti baju hah?" decak Echa kesal. "Ya kali aja kan," goda Aldi yang membuat Echa semakin kesal. "Udah sana ganti baju," Echa mendorong tubuh Aldi agar dia segera pergi mengganti bajunya.  Haiii semuanyaaa Apa kabar nih? Gimana ceritanya? Semoga kalian suka yaaa Jangan lupa untuk selalu nungguin kisah Echaa yaa Terima kasih banyak pembaca kuu❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD