Seluruh orang yang ada di ruangan itu menoleh kearah pintu masuk dan mendapati Alice duduk diatas kursi roda. Jasper tersenyum dan mendesah lega. Waktu yang ia nantikan meski ia berbohong tak terluka mengenai Alife tak ingkn menemuinya sudah tiba. Wanita yang ia cintai kini ada di hadapannya. Sambil menggendong seorang bayi mungil yang sangat ia nanti-nantikan sejak lama. Tak terasa air mata Jasper menetes karena melihat hal ini. Alice yang dibantu ibunya mendorong kursi roda mendekat tampak sangat sedih meski senyuman mengembang di bibirnya. "Maafkan aku", lirih Alice. Jasper tersenyum. Tangannya terjulur membelai lembut pipi istrinya yang sangat ingin ia sentuh. Ingin ia usap lembut agar air mata itu hilang. "Tak perlu minta maaf. Kau disini dengan bayi kita dalam kondisi sehat

