Semburat Kesedihan

1129 Words

Pukul 21.00 WIB Hari ini jelas telah jauh berbeda dari kemarin. Hari ini ia seorang suami, dan telah memiliki seorang istri yang akan menjadi tanggungjawabnya.  Entah kenapa usai pernikahan justru ia merasa amat berat untuk berjuang. Ia harus mengubah segala pikiran dan sikapnya selama ini. Keraguan pun mulai tumbuh. Apakah mungkin membangun rumahtangga akan semudah apa yang ia bayangkan, atau justru akan menyeretnya dalam konflik hidup yang lebih serius. Apakah ia telah salah langkah? Dulu sebelum menikah ia yakin bisa membangun cinta, ia merasa bisa mencintai Veve sepenuhnya, tapi kehadiran Aina tak pernah membuatnya merasa tenang, justru karena melihat Aina lah keraguan itu muncul. "Ya Allah, aku harus bagaimana? Kini aku merasa tidak siap menjadi suami seorang Veve yang masih as

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD