Tentang Rumah Tangga Kita

1497 Words

Seperti biasa, Veve menghabiskan waktu setengah hari untuk mengajar. Ia sedang berdiri di depan gerbang sekolah mengantar kepulangan para siswanya yang sebagian besar dijemput oleh orangtua masing-masing. Entah kenapa melihat mereka seperti itu memunculkan harapan kecil.  Ya, harapan pada seseorang yang akan datang menjemputnya, tapi itu tidak mungkin, Fatrial tugas pagi sampai sore hari ini, mustahil untuk datang. Veve menarik napas, merogoh handphone di tas pinggangnya, melihat adakah pesan atau panggilan masuk dari suaminya. Tidak ada, ia melihat layar handphone dengan sedikit sedih. Ia berharap setidaknya ada pesan dari suaminya meskipun ia tak bisa menjemput, tapi sudahlah, ia pun memutuskan untuk segera pulang naik angkutan kota menuju rumah barunya yang cukup jauh dari sekolah.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD