Rumah Praktek Kandungan, Blitar pukul 14.00 WIB
Perlahan Veve memasuki rumah prakter kandungan milik Nadia yang cukup jauh dari sekolah tempat ia mengajar. Butuh waktu setengah jam lebih untuk sampai di sana jika naik angkot. Ia memutuskan untuk mengunjungi Nadia sekaligus ingin bertanya banyak hal.
Ada beberapa pasien yang sedang duduk mengantre menunggu panggilan. Sekitar lima orang yang keseluruhan adalah ibu-ibu hamil.
Nampaknya usaha praktek yang didirikan Nadia cukup berhasil, terbukti dengan adanya kamar inap juga beberapa fasilitas penunjang di sana.
Veve tersenyum menyapa seorang perawat yang bertugas di meja pendaftaran.
“Silakan duduk, Bu!”
“Terima kasih.”
“Dokter Nadia masih menangani pasien yang melahirkan di dalam, jadi Ibu bisa menunggu sebentar.”
“Iya.”
“Ib
