Rasa Bersalah

1274 Words

Mardi Waluyo, pukul 06.30 WIB Fatrial menggantungkan jas putih di rungannya. Menghela napas lega karena pekerjaan malam ini telah usai. Ia duduk sejenak, sambil membuka iPhone-nya. Tidak ada balasan dari pesan yang ia kirim tadi malam. Ada kegelisahan yang tumbuh perlahan. “Mungkin dia belum membacanya.” Gumamnya lalu memasukkan iPhone tersebut ke dalam tas ranselnya, siap untuk pulang. “Mau pulang sekarang?” Fatrial terkejut melihat Aina yang entah sejak kapan sudah berdiri di ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di depan d**a. “Oh, iya..” jawab Fatrial datar. “Bagaimana kalau kita bicara sebentar, sekalian sarapan di kantin?” “Apa ada sesuatu yang penting?” “Tentu saja, ini terkait perubahanmu setelah menikah.” “Sepertinya untuk itu tidak perlu dibahas secara

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD