aku ingin mendengar jeritan dan tangisan itu!

1010 Words
disisi lain saat jefrey sudah sampai dirumahnya, dia langsung mengubur baju penuh darah yang ia gunakan untuk membunuh erwin. ia mengubur baju itu dibawah pohon mangga samping rumahnya. setelah selesai mengubur bajunya, jefrey menuju ke dapur untuk mengambil makanan. ketika jefrey sedang makan, ibunya jefrey yaitu bu siti bertanya pada jefrey tentang berita yang viral hari ini yaitu pembunuhan di SMA putra bangsa, lalu ibu jefrey berkata " jefrey anak yang dibunuh itu anak dikelas 2 kan?" jefrey meletakkan sendok nya lalu berkata " iya bu, dia teman sekelas ku" ibu jefrey terkejut lalu berkata " astaga!!, kamu harus hati-hati ya. jika ada yang mengajak kamu ketempat sepi, kamu jangan pernah mau!" jefrey tersenyum lalu berkata " iya ibu tenang saja, kan jefrey anak baik" bu siti tidak tahu bahwa pembunuh kejam itu adalah jefrey, anak kandungnya sendiri. karena jefrey anak pendiam dan kelihatan baik jadi tidak pernah ada yang mencurigai jika diri sebenarnya dari jefrey adalah monster tanpa belas kasihan. mendengar jawaban dari anaknya itu, bu siti lalu tersenyum dan berkata " ya udah kamu makan yang kenyang ya, ibu mau ke pasar dulu" jefrey lalu berkata " iya bu hati-hati" ketika melangkah keluar rumah bu siti berbalik dan bertanya pada jefrey " oh iya, apa kamu mau dibelikan sesuatu nak?" jefrey tersenyum lalu berkata " donat aja bu" bu siti lalu mengangguk dan berkata " ya udah ibu pergi ya" bu siti lalu melangkah menuju motor matic yang diparkir dihalaman rumahnya. ketika suara motor sudah terdengar menjauh jefrey melanjutkan makannya. beberapa hari kemudian, SMA putra bangsa mulai masuk seperti biasa. termasuk jefrey yang sudah mulai masuk sekolah lagi. anak-anak yang lain masih terbayang dengan keadaan yang menimpa teman mereka erwin, kecuali jefrey yang bersikap biasa saja sambil membaca buku. Ketika semua anak sedang membicarakan kejadian yang menimpa teman mereka, tiba-tiba bel masuk berbunyi menandakan kelas akan dimulai. hari ini adalah pelajaran sejarah, dan guru sejarah juga adalah pak ian. sebelum memulai pelajaran, pak ian berusaha menghibur murid muridnya dan berkata " anak-anak, pihak polisi sudah menyelidiki kasus ini dan kemungkinan pelakunya akan segera ditangkap" saat itu seorang anak bernama imron bertanya pada pak ian " pak jika pelakunya sudah ketangkap, kira-kira hukuman apa yang akan diterima pelaku?" pak ian tersenyum lalu menjawab pertanyaan imron " hukumannya pastilah sangat berat jadi kalian tenang saja ya" semua murid mulai merasa lega dan melanjutkan belajar dengan tenang. sementara itu, jefrey yang sudah melakukan pembunuhan pertama kali mulai merasa kegirangan karena menurutnya melihat korbannya meringis dan kesakitan bagaikan sebuah pertunjukkan yang sangat seru. jantung jefrey berdebar-debar ingin menyiksa orang lagi dan melihat reaksi dari korbannya. kemudian jefrey mengingat pertanyaan imron tang bertanya tentang hukuman apa yang akan diterima si pelaku. jefrey tersenyum mengerikan dan berkata dalam hatinya " jika kau ingin melihat hukuman yang kejam maka aku akan menunjukkan seperti apa itu kejam" sepulang sekolah, jefrey mengamati imron dari jauh dan membuntuti imron. ketika imron melewati jembatan yang sangat sepi, tiba-tiba jefrey sudah ada dibelakang imron dan membungkam mulut imron. imron yang tidak bisa bergerak karena badannya dikunci oleh jefrey yang tiba-tiba sangat kuat hanya bisa menangis dan kemudian imron pingsan karena tidak bisa bernafas. setelah imron bangun, dia mendapati dirinya sudah berada di hutan pinggir sungai yang tidak jauh dari jembatan yang sudah dia lewati tadi. imron mencoba kabur tapi sia-sia karena tubuhnya terikat di sebuah pohon besar dan itu membuatnya tidak bisa bergerak, tiba-tiba muncul jefrey dari balik semak-semak dan itu membuat imron tersenyum karena mengira jefrey datang untuk menyelamatkannya dan berkata " syukurlah kau datang kawan, bisa kau bebaskan aku!" jefrey tersenyum dan berkata " apa kamu bodoh?, akulah yang mengikatmu di kayu itu" imron terkejut dan bertanya " apa!!, tapi kenapa?" jefrey kemudian berkata " akulah yang membunuh erwin, dan sekarang kaulah selanjutnya" seketika imron terkejut dan terdiam membatu. melihat imron yang ketakutan, jefrey mengeluarkan pisau kecil dari balik sakunya dan berkata " apa yang akan terjadi jika aku melepaskan kulit tanganmu?" lalu tanpa rasa takut jefrey menguliti tangan kanan imron hingga membuat teriak dan kencing di celananya. imron yang kesakitan memohon kepada jefrey sambil menangis" jefrey kumohon lepaskan aku, aku minta maaf jika punya salah kepadamu tapi kumohon lepaskan aku" jefrey yang melihat ekspresi ketakutan dari wajah imron semakin menggila dan berkata " hahahha, ini seru sekali!, mari kita lanjutkan ke tangan kiri mu" imron sangat ketakutan sedangkan jefrey mulai menguliti tangan kanan imron dan terdengar suara raungan kesakitan dari imron. jefrey yang sudah mulai gila tertawa kegirangan, jefrey mengangkat tangan imron lalu meneteskan darah imron mulutnya. imron yang sudah sangat menderita dan berfikir lebih baik mati saja sudah sangat ketakutan dengan tingkah jefrey. jefrey yang sudah meminum darah jefrey berkata " uuumm, ini sangat enak, aku tidak pernah tau bahwa darah itu sangat enak" kemudian jefrey menancapkan pisaunya ke bahu kanan imron dan dengan cepat mendorongnya kebawah hingga tangan kanan imron putus. imron meraung sejadi-jadinya " aaaauuu kumohon bunuh aku saja" karena daerah itu memang sepi jadi tidak akan ada yang mendengar raungan dari imron. setelah jefrey melihat imron meraung dengan keras, kemudian jefrey membuka mulut imron dan menarik lidahnya hingga putus. saat lidahnya putus imron langsung mati seketika dan itu membuat jefrey kecewa sambil berkata " yah.. kok sudah mati, padahal aku masih ingin bersenang-senang denganmu" karena imron sudah tidak bernyawa lagi, jefrey membuang mayat imron di sungai beserta lidah dan tangannya imron yang sudah dia putuskan dari badannya. jefrey menghilangkan bukti pembunuhannya dengan membuat goresan di pohon yang menyerupai bekas cakaran hewan dan membersihkan pisaunya di sungai lalu mengeringkannya dengan daun. setelah itu jefrey keluar dari hutan dan berjalan menuju rumah dengan sangat santai, diluar jefrey terlihat seperti anak pendiam yang cupu karena dia selalu menunduk ketika berjalan. setelah itu jefrey berjalan menuju rumahnya,ketika sudah sampai rumah. jefrey meletakkan tasnya dikamar dan langsung tidur di kasurnya sambil bersenandung. dia merasa begitu rileks dan tenang saat ini, di otak jefrey hanya memikirkan orang-orang yang menderita dan mendengar jerit tangis dari para korban yang sudah dia bunuh dengan sangat kejam. jefrey sudah mulai berubah menjadi sebuah mesin pembunuh tanpa perasaan dan kemanusiaan jefrey sudah mulai menghilang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD