"Hari ini hari Ibu. Lo udah beli hadiah buat Mama Alya, Ra?" Ara yang tengah meyuap rotinya hanya menggelangkan kepala pelan. "Gue mau beli nanti pulang sekolah aja," kata Ara dengan mulut penuh. "Mau beli bareng?" tanya Sena. "Tapi, kan, gue mesti latihan dulu. Lo mau nunggu?" tanya Ara. Ya, hari ini ia harus latihan. Ara ini adalah mayoret di marching band sekolahnya. Ya, setidaknya itu yang bisa ia banggakan. Oh, Ara juga pintar. Tapi sepintar-pintarnya Ara, ia selalu bodoh jika dengan Arden. "Ya udah, gue sama lo aja, Cel." Marcela hanya mengangguk sambil fokus pada ponselnya. "Lo lagi ngapain, sih? Serius banget." Marcela menghela napas. Ia menunjukkan ponselnya ke arah kedua temannya. "Arden ngechat gue." Ara dan Sena menyipitkan mata, membaca pesan yang dikirimkan Arden.

