“Ini tidak seperti yang kamu pikirkan,” ujar Nara berusaha untuk meyakinkan Naura bahwa apa pun sekarang yang ada dalam pikiran gadis cantik itu tidak benar. Dia menggelengkan kepalanya, dengan sorot mata mendelik kepada Narendra yang hanya terkekeh.
“Apa pun yang ada di pikiranmu sekarang, akan terjadi nanti,” ujarnya bukannya mengiyakan kata-kata Nara malah semakin memanaskan suasana.
Raut bingung Naura berubah jadi semringah yang besar disertai dengan anggukan-anggukan kecil.
“Apa an sih.”
“Memang apa yang kamu pikirkan sampai ngelak kek begitu?” Tanya Narendra membuat Nara skak mat. Dia kembali terdiam dengan telinga yang kembali memerah. Merutuki sikapnya yang tak bisa tenang dikelilingi kedua kakak beradik ini di depannya. Dia sekarang seolah dikerumuni oleh dua singa yang akan
