21

2553 Words

12:35 pm Baru siang bolong Sean terbangun. Otomatis semua jadwal dan janji yang sudah disusun Derrick terlewatkan. Kepalanya menoleh menatap wanita yang tertidur pulas dalam dekapannya. Mata Sean tak bisa lepas dari wajah polos disana. Sungguh tak habis pikir sampai sekarang dirinya masih tergila-gila dengan wanita tunawicara ini. Sesaat kemudian Miracle ikut terbangun, dan ketika membuka mata sudah mendapati Sean sedang menatap dirinya. Tentu senyum hangat pun menyambut Miracle yang juga dibalas olehnya. Kemudian Miracle berniat bangun untuk beranjak turun dari tempat tidur, namun Sean menahannya hingga tubuh Miracle hampir menubruk dirinya. "One more..." Pinta Sean seperti anak kecil. Miracle mengerutkan keningnya dengan lekuk bibir yang jelas mengatakan 'no' meski tak bersuara. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD