PROLOG

433 Words
Bagaimana jika kamu harus dijodohkan dengan orang yang selama ini sangat kamu benci, namun ternyata dia sangat mencintaimu?   Mini merasakan hal itu. Ia membenci Esa, seumur hidupnya ia pikir ia akan membenci Esa. Namun ternyata takdir berkata lain, ikatan takdir lebih kuat daripada penolakan yang ia berikan.   Mini terpaksa dijodohkan dengan Esa yang notabennya sangat ia benci. Namun ternyata dia mencintainya.   Bahkan saat dirinya mencoba berpaling pada pemuda lain tepat didepan pemuda itu, dia masih saja setia mencintainya. Sampai suatu ketika saat dirinya hancur dan mulai merasakan perasaan yang sama dengan Esa dalam hatinya. Ia justru terpaksa harus berpisah dengan Esa.   Apa yang selanjutnya akan Mini perbuat? Lalu bagaimana kisah ini akan berakhir? Akankah mereka bersatu atau justru berpisah dengan cara yang sangat menyedihkan? *** Mahesa Oktavian Dirgantara (18) Mahesa atau akrab dipanggil Esa, cucu laki-laki pertama milik keluarga Dirgantara, sekaligus anak tunggal dari pasangan Dirgantara yang lebih muda, hidupnya sangat dimanjakan oleng sang Kakek dan Nenek. Semua kebutuhannya akan selalu terpenuhi dan dia sedikitpun tak pernah dibiarkan kekurangan apapun. Bahkan Esa tak pernah dibiarkan kesulitan sedikitpun oleh mereka. Terkadang orangtua Esa sendiri bingung menghadapi kedua orangtua Dirgantara itu, kedua orangtua Esa tidak membiasakan memanja anaknya. Tapi saat tidak dimanja, orangtua Dirgantara selalu menilai mereka tidak menyayangi anaknya. Beruntung meski besar dengan sangat dimanjakan tapi tidak membuat Esa menjadi anak manja, meskipun pada akhirnya selalu dinilai sebagai anak manja tapi sebenarnya dia hanya memiliki peringai yang ceria, tutur kata yang lembut dan juga keramah tamahannya yang dijunjung tingginya, jangan lupakan juga sikapnya yang cenderung sangat penurut dan taat aturan. Begitulah Esa. Begitulah sikapnya, namun karena hal itukah ia justru membuat seseorang mengecapnya sangat manja. Rizky Septiani Bagaskara (18) Gadis ini kerap dipanggil Mini, karena menurut orangtuanya hanya itu panggilan manis yang cocok untuk anak gadis kesayangannya ini. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Karena hal itu pula, ia menjadi anak yang lebih dewasa, mandiri dan tangguh lebih daripada umur seharusnya. Mini mencintai kebebasan dan sangat benci dengan aturan. Apalagi jika sudah ada yang mengatur tentang penampilannya yang ia sebut casual. Ia tak suka dengan rok, apalagi dress. Ia lebih menyukai sepatu cats daripada pantofel atau wedges yang indah. Pokoknya, Mini gadis yang lain daripada yang lain. Sebenarnya dia benci dipanggil Mini karena menurutnya nama itu terlalu manis, saat awal masuk SMA ia berhasil dipanggil Rizky oleh teman-temannya, tapi sayang panggilan itu sirna setelah mereka tau bahwa dirinya kerap di panggil Mini. Karena sikapnya yang terlampau pemberani, Mini dinilai sebagai pemberontak dan tak tau aturan. Padahal dirinya tidak seperti itu. Ia hanya berusaha mengemukakan semua yang ia pikitkan dan melakukan semua yang ia inginkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD