21. Memilih Menunggu

1080 Words

Setelah mendatangi toko roti, Ardaffin pulang dengan perasaan kecewa. Kecewa karena Ardaffin tidak menemukan keberadaan Dhemayra. Dan kecewa karena sebagai kekasih Dhemayra dirinya tidak mengetahui apapun tentang gadis itu. Ardaffin memasuki rumah dengan menenteng tas sekolah hitam, seragam putih yang dikenakannya pun sudah lecek dan keluar dari celana. Ditambah rambutnya yang acak-acakan, mendeskripsikan bagaimana kacaunya penampilan Ardaffin saat ini. "Habis dari mana? Kok baru pulang, Ar?" Ardaffin menatap Ardisa yang berada di dekat pintu dapur, celemek melekat di tubuh wanita itu. Ardaffin beralih menatap jam yang melingkari tangannya. Pukul setengah enam. Dua jam telah Ardaffin habiskan di toko roti. Ardaffin duduk di kursi yang ada di depan toko tersebut, tetap menunggu kedata

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD