My Heaven

2185 Words

Dhaffin menghela napas kembali, mengamati perapian yang menimbulkan bunyi derik kayu yang terbakar secara perlahan. Sumber kehangatan sekaligus sumber cahaya satu satunya diruangan ini, karena Leon tidak menyediakan lampu. Dia bilang ingin terlihat klasik saja. Entah memang karena alasan itu atau karena pada dasarnya pria itu pelit. Dhaffin tak tahu. Tapi setidaknya Dhaffin bisa sedikit berterima kasih pada pria itu karena kegelapan adalah sebuah kenyamanan yang menelanku perlahan dalam kesendirian yang pekat. Ditinggalkan selalu berdampak seperti ini padanya. Selalu terasa kosong dan hampa di akhir. Membuat tubuhnya terasa lemas dan sulit meski untuk digerakan dalam satu daya yang sederhana. Hanya mampu terpaku pada satu objek didepan mataku, tanpa perlu berpikir terlalu keras. Sesuatu y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD