Chapter 7 - 9

1228 Words

CHAPTER 7                 “Bu Melanie, permisi, boleh saya ngambil tinta?” tanya sebuah suara pada sang guru yang sedari tadi asyik membuka majalah demi lembar majalah bersampul pria tanpa baju itu, spontan matanya melirik ke atas menemukan pria berkacamata dengan gigi tonggos di hadapannya.                   Bu Melanie terkesiap dan langsung menyembunyikan apa yang dipegangnya. “Ma-mau apa kamu di sini? Sana, ambil langsung! Masuk, kok, enggak pake permisi, huh?”                   Pak Danendra tersenyum kikuk. “Maaf, Bu ....” Ia langsung ke dalam gudang yang ada di sana, mengambil botol berisi tinta dan kembali ke hadapan wanita tua itu. “Makasih, Bu!”                   “Cepet, sana-sana! Muka kamu ganggu saya, tau, gak!” Pak Danendra hanya tersenyum hangat, sebelum akhirnya berjal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD