31. Aca dan Mimpi Buruknya

1702 Words

Setiap manusia dilahirkan dengan rasa sakit dan beban hidup yang berbeda-beda, tergantung kemampuan dari manusia itu sendiri. Setiap manusia juga memiliki beberapa reaksi yang berbeda saat menghadapi masalah dalam hidup mereka masing-masing. Sebagian dari mereka ada yang membagikan luka itu dan ditanggung bersama orang lain, dan sebagiannya lagi ada yang lebih suka menutup diri, tak membiarkan orang lain bahkan hanya mengintip luka yang dimilikinya. Aca termasuk tipe orang yang kedua, dia benci sekaligus malu kala lukanya diketahui orang lain. Fahreza Farellino, pria yang bertemu dengan Aca saat masa sekolah menengah atas itu pernah menjadi mata hari dalam hidupnya. Reza seolah cayaha yang datang menyinari hari-hari Aca yang mendung. Menghadiahkan pelangi setelah Aca di caci maki oleh kel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD