Sofia hanya menuruti Nirina. Jika membantah, sudah pasti akan ditinggal pulang oleh gadis ajaib itu. Tampaknya Nirina tidak nyaman ketika harus berhadapan dengan Reza. Entahlah, padahal sosok laki-laki yang baru saja ujian proposal itu bahagia saat bertemu kembali dengan Nirina. "Na, tungguin!" Sofia sedikit berlari kecil dan berteriak memanggil Nirina yang sudah pergi meninggalkan warung sate itu. Nirina berhenti sebentar, tetapi tidak menoleh ke arah Sofia. Ia juga lupa jika seharusnya berjalan ke arah yang sebaliknya. Selalu saja seperti ini jika marah dalam keadaan kenyang. Nirina perlahan sadar jika jalan yang dilaluinya salah. "Mbak, kayaknya aku salah jalan." Nirina mengatakannya dengan sangat tanpa dosa sama sekali. "Makanya kalo marah itu lihat-lihat dulu. Coba kalo perginya

