Part 3. "Welcome"

1189 Words
Calista Pov Suara langkah kaki kami berempat terdengar, dan tak lama kami berhenti berjalan. Di sinilah aku dan ketiga sahabatku sekarang. Berdiri mematung depan sebuah gedung besar layaknya kastil di tengah hutan di belakang gedung besar tersebut tampak terdapat beberapa gedung besar lainnya. Kami menatap semua gedung tersebut tanpa ada niat untuk masuk ke dalamnya barang selangkah pun. "Pada akhirnya kita terpaksa berada disini ya?" ucap Cathabell dengan nada yang lesu. "Cal, tolong pukul tangan ku, semua ini pasti mimpi," pinta Kay kepadaku. Dengan senang hati aku menuruti permintaannya dan memukul tangan kirinya. "ASTAGA....INI BUKAN MIMPI!" teriak histeris Kay sembari memegangi tangan kirinya yang baru saja kupukul. "Maaf teman-teman karena aku, kita semua jadi berakhir disini," lirih Hera dengan kepala yang ditundukkan. "Hera, semua ini bukan karena salahmu, kita akan menanggungnya secara bersama-sama," ucapku berusaha menenangkan Hera. "Teman-teman, sekarang tidak ada waktu bagi kita untuk protes, ayo maju dan jangan menyerah hanya karena sekolah," tegas Cathabell yang kemudian mengambil nafas panjang dan mulai melangkah maju. "Ayo!" ujar kami berempat serempak. ===== Bel masuk sekolah berbunyi. Murid-murid bergegas masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Terdengar dari ambang pintu, seorang guru memasuki kelas tersebut. Sontak seluruh murid berdiri dan mengucapkan salam sambil menundukkan badan memberi hormat. "Anak-anak, hari ini Ibu akan memperkenalkan empat murid baru." ucap Bu Guru mempersilahkan kami masuk. Kami pun secara perlahan mulai memasuki ruangan tersebut. Jika diperhatikan ruang kelas sekolah ini sangatlah besar, dan memiliki murid yang cukup banyak dalam satu kelasnya. "Nah silahkan perkenalkan diri kalian," ucap Guru wali kelas tersebut. Semua tatapan murid-murid tersebut, sontak menuju ke arah kami. Entah, apa yang dirasakan ketiga sahabatku saat ini, yang pasti aku merasa sangat gugup saat ini. "Salam kenal, saya Calista Chloe," ucapku memperkenalkan diri. "Salam kenal, nama saya Cathabell Oxy" ucap Cathabell yang berdiri di sebelah kananku. "Perkenalkan, namaku Stevia Kay," ucap Kay dengan senyum yang sangat terpaksa. "Selamat pagi. Perkenalkan, nama saya Priscillia Hera," ucap Hera dengan senyum ramahnya. "Nah sekarang kalian masing-masing boleh duduk pada empat bangku kosong di belakang," ucap bu guru seraya menunjuk kearah empat buah bangku kosong, di jejeran paling belakang kelas. Aku berjalan ke arah bangku kosong di pojok kiri kelas, disampingku terlihat seorang pria yang sedang menatap jendela dengan tatapan kosong di matanya. Dengan canggungnya aku pun duduk dan memperhatikan ketiga sahabatku, untunglah mereka dekat dengan kursi ku saat ini. Cathabell berada di sampingku, Kay berada di depan ku, dan Hera berada di depan kanan ku. Aku tertawa dalam hati mereka bernasib sama denganku, yaitu sebangku dengan cowok yang bisa dikatakan cukup 'Aneh'. End Calista Pov ===== Cathabell Pov Bel istirahat pun berbunyi. Tanpa sadar dua murid perempuan di kelas, datang menghampiri kami. "Salam kenal aku Kyra, dan aku pengendali bunyi," ucap gadis berambut coklat dengan panjang seleher dan memiliki manik mata berwarna abu. "Aku Leny, pengendali baja kalian pasti pemilik elemen langka ya?" tanya gadis berambut pirang sebahu dan bermata cokelat. "Aku Cathabell, pengendali api sal-." Ucapanku berhenti karena terpotong oleh Kyra. "Beneran? kau pengendali api, itu keren banget...," potong Kyra dengan mata yang berbinar. "Aku Hera, pengendali cahaya," ujar Hera memperkenalkan dirinya dan dapat kutebak mata Kyra kembali berbinar. "Aku Calista, pengendali es," ucap Calista, "Apa! E...Es itu kekuatan paling keren disini!" kagum Kyra sambil berteriak histeris. "Aku Kay, pengendali petir salam ke-" Dan tiba-tiba saja sebuah suara yang tak asing terdengar sangat kencang dari arah dekat kami. Aku terkejut dengan suara aneh dari sebelah kanan ku, sontak kepalaku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Kyra yang sudah tepar. Aku pun memberi pandangan bertanya pada Leny. "Ah dia tidak apa-apa kok, dia akan pingsan setiap kali dia terlalu kagum pada orang." Aku menganggukkan kepalaku, 'Lucu' itulah yang muncul di benakku untuk mendeskripsikan sifat yang dimiliki oleh Kyra. Kami pun mengantarkan Kyra ke uks. End Cathabell Pov ===== Setelah bersama-sama membopong tubuh Kyra yang pingsan dan membaringkannya pada kasur di UKS. Calista, Cathabell, Kay, dan Hera memilih untuk berbincang-bincang sebentar dengan Leny. "Leny kita ingin menanyakan sesuatu, apakah boleh?" tanya Hera sopan. "Tentu saja, jangan sungkan," sahut Leny ramah. "Jadi begini, bisakah kau beritahu kami mengenai asal usul dari sekolah ini?" tanya Cathabell dengan raut wajah yang penasaran. Leny menatap wajah kami berempat satu persatu, kemudian ia menutup matanya sekejap lalu membukanya kembali dan mulai menjelaskannya. "Jadi begini 1000 tahun yang lalu, ada sepasang suami-istri. Mereka hidup dipenuhi kebahagiaan. Namun, semua itu tidak bertahan lama, perang antara manusia dan iblis terjadi." "Sebelum sang suami pergi berperang istrinya berpesan 'Mari kita beri kedamaian untuk dunia ini' lalu setelah itu si suami pun pergi untuk berperang." "Dan ketika dia kembali ke rumahnya. Dirinya tidak disambut oleh istrinya, dia pun melihat istrinya mati dibunuh dan disampingnya terdapat kertas bertuliskan 'Selamat atas kemenangannya -Satan' sang suami pun merasa sangat sedih," "Tak lama setelah kematian istrinya, sang suami diangkat menjadi Raja Negara Erlos, sang suami pun membentuk sekolah EHS untuk mengalahkan iblis (membalaskan dendam istrinya) setelah anaknya diangkat menjadi Raja, sang suami pergi dan menghilang ketika berkunjung ke sekolah EHS. Dan menurut cerita keyakinan rakyat sekitar sini. Di sekolah ini terdapat gerbang 'Neraka' begitulah ceritanya." "Wow, aku suka dengan ceritanya," ujar Calista dengan bertepuk tangan, Kay pun mengacungkan jempol nya, dan kemudian memberikan tepuk tangan. "Keren... Dramatis sekali kisahnya," lanjut Hera. "Aku hampir mengira kalau ini sebuah naskah film yang biasanya di tayangkan di bioskop lho," lanjut Cathabell. Perbincangan mereka diusik oleh sebuah bunyi bel yang terdengar di seluruh penjuru bangunan sekolah berbentuk kastil tersebut. "Yah sudah bel masuk, ya sudah. Ayo kita kembali ke kelas," ajak Kay, yang lain pun mengikutinya ke kelas kecuali Kyra yang terbaring di UKS. ===== Bel pulang telah berbunyi di seluruh penjuru kelas. Murid-murid mulai meninggalkan gedung sekolah dan berpindah menuju gedung asrama mereka. "Tunggu aku dong!" teriak Hera. Tangannya dengan gesit memasukkan semua alat tulisnya ke dalam tas. "Iya, cepat!" balas Calista yang sudah berdiri di ambang pintu kelas sembari menatap Hera. "Aku masih keinget sama cerita Leny tadi deh," ujar Cathabell. "Iya aku juga sih, gimana kalau kita selidiki lebih dalam mengenai kisah asal usul dari sekolah ini," usul Kay pada Cathabell dan Calista yang berada di dekatnya. Tak lama Hera dengan nafas terengah-engah mendatangi mereka dengan tasnya. "Ayo!" ujar Hera semangat. Hera Pov Kita pun akhirnya menyelidiki tentang sekolah ini, saat ini kami berada di hutan belakang EHS. Dapat kulihat terdapat sebuah menara pemantau dari sini. Kami terus berjalan ke dalam hutan hingga menemukan sebuah bangunan tua aneh, bangunan tersebut memiliki dinding yang terbuat dari kayu, dan atap yang terbuat dari rotan. "Bangunan apa ini?" tanya Kay yang penuh dengan rasa penasaran. "Entahlah aku juga gak tahu," ujarku membalas pertanyaan Kay. "Gimana kalau kita masuk," usul Calista. Kami pun menyetujui usulannya dan masuk ke dalam bangunan tua tersebut. Selangkah kami berjalan mendekati rumah tersebut, tiba-tiba seorang pria tua yang berjalan menggunakan tongkat kayu bermotif aneh datang menghampiri kita. "Apa yang kalian lakukan disini?" tanya kakek tersebut pada kami. "Maaf kek kami sedang tersesat," bohongku. Tak mungkin aku mengatakan kalau kami ingin menyelidiki sekolah ini pada orang yang bahkan belum diketahui identitasnya. "Baiklah kalau begitu akan kakek antarkan kalian kembali ke sekolah," ucap kakek tersebut dengan senyuman ramahnya. "Terima Kasih kek!" End Hera Pov
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD