Perasaan Aneh

1257 Words
"Hari berikut masih sama seperti hari sebelum nya,sikap hakim yang masih dingin,membuat Yana tidak berani banyak bertanya. Hakim sebenarnya masih frustasi atas kejadian yang dialami nya,tidak bisa jalan sungguh membuatnya sangat depresi. Bagaimana tidak depresi,akibat kecelakaan 6bulan yang lalu ia di nyatakan lumpuh, dan kehilangan pekerjaan nya, di tambah sarah tunanganya yang sangat ia cintai meninggalkannya dan menikah dengan orang lain. rencanakan pernikahan dengan sarah akhir tahun, semua sirna hancur lebur.  Sudah tidak ada lagi semangat di hidup nya,ibu nya Hasna yang tak pernah bosan membujuk nya untuk mengikuti therapy, hanya membuat hakim semakin marah... Baginya untuk apa therapy, untuk apa berlatih berjalan semua akan sia sia karena dia sudah tidak punya alasan untuk apa ia sembuh... .  Sudah sebulan Yana bekerja di rumah Hasna, walau tinggal satu rumah dengan hakim, Tapi mereka jarang berkomunikasi, mereka bicara pun seperlunya saja,karena hakim selalu menghindar dan ia lebih senang untuk diam diri di kamar nya yang gelap.. Dia akan keluar dari kamar jika waktunya makan setelah selesai ia masuk ke kamar kembali.. Hasna yang mempunyai toko baju di salah satu swalayan kota tempat tinggalnya, kesibukan dari pagi sampai malam membuat nya jarang berada di rumah,bahkan terkadang ia harus ke luar kota untuk mencari bahan atau mengantar kan pesanan teman atau saudaranya.. Di tengah kesibukan yana membereskan meja setelah hakim selesai makan siang, terdengar bel pintu berbunyi Ting tong ting tong Yana pun berlari kecil ke ruang tamu dan membuka pintu, karna yana merasa baru pertama bertemu orang tersebut ia pun hanya membuka pintu, dengan pintu besi masih terkunci, ia bertanya pada orang tersebut.  "maaf mau cari siapa ya??" Tanya Yana Dari dalam pintu besi dengan sopan Irfan yang baru pertama jumpa Yana seketika melongo,auto dalam Hati nya berkata 'cantik' Karna tidak di jawab Yana pun mengulangi pertanyaan nya "mmmm... maaf abang cari siapa?" ulang nya.... "ehhh mmm maaf ini bener rumah nya Hakim?" Irfan ingin memastikan kalau Dia tidak Salah mencet bell rumah orang "ohhh mau cari abang Hakim,mmm ini dengan abang siapa?" tanya Yana kembali "Irfan, Saya Irfan" jawab Irfan dengan senyum an khas nya "Kalau begitu tunggu sebentar ya..." smbil menutup pintu nya kembali Yana pun masuk ke dalam Dan berhenti di depan kamar Hakim yg berada di ruang tengah untuk lapor seseorang mencarinya Di depan pintu Irfan hanya bisa melongo tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya Biasanya irfan tak perlu menunggu ijin si pemilik rumah untuk masuk Maupun keluar rumah tante nya itu.. Tok tok tok, Yana perlahan membuka pintu kamar hakim... "ada apa?" tanya hakim "ada seseorang yang datang katanya nama nya bang irfan" jawab Yana Hakim hanya menjawab "hmm" "kalau gitu saya suruh masuk ya bang??" tanya Yana memastikan karena takut salah "sejak kapan dia minta ijin masuk rumah?!" sahut hakim heran Yana hanya garuk garuk rambut nya yang tidak gatal dan pergi meninggal kan hakim di kamar nya Yana pun membuka kan pintu untuk irfan dan mempersilahkan nya masuk. Irfan tersenyum tanpa basa basi ia bertanya ke Yana. " mmm kalau gak salah kita baru pertama ketemu kan?kalau boleh tau siapa nama km? " " aah iya nama saya yana bang" jawab Yana tersenyum "kamu udah berapa lama tinggal disini?" selidik irfan ingin tau "mmm saya sudah kerja di rumah bu hasna sekitar 1 bulan bang."jawab nya "ohhh pantesan aku belum pernah liat kamu sebelumnya,akhir akhir ini saya sibuk, jadi baru sempat datang" "ohh gitu, mmm abang hakim ada di kamarnya saya pamit kedapur dulu ya" yana menuju dapur, irfan pun ke kamar hakim .  "hi bro what are you doing?" sapa irfan, Irfan adalah sepupu sekaligus temannya sedari kecil hakim,selain mereka seumuran bisa juga di katakan mereka bersahabat. "aku kira kamu lupa jalan kesini" jawab hakim "iya sorry bro, 2bulan ini aku sibuk ngerjain proyek" "ehh iya sejak kapan dirumah ada cewek?gila bening banget coy" sambil tersenyum jahat irfan menaik turun kan alis nya, "hhhh, jaga tu mata" hakim kesel sama kebiasaan sepupunya yang tak pernah berubah itu "kita keluar yuk, kayak nya udah waktunya potong rambut nih" ajak hakim sambil menyisir nyisir rambut nya dengan jari nya "mmm oke let's go" sahut irfan .  Setelah bersiap Tak lama mereka pun pergi.. Hakim memang dekat dengan irfan, dia tau betul sifat sepupunya itu yang tidak pernah serius dengan wanita, baginya wanita hanya sebatas teman di ranjang tidak lebih.. Walau irfan tidak setampan hakim tapi sifat playboy irfan yang ramah pada setiap wanita dan cara ia merayu membuat siapa saja yang dekat dengan nya pasti terbuai rayuannya.. "habis ini kita langsung pulang yuk" ajak irfan yang duduk di sebelah hakim,di Barbershop langganan mereka "hmmm" jawab hakim tanda setuju ____ Jam menunjukkan Pukul 6 petang hakim belum kunjung pulang. sepi tiada siapapun dirumah itu, Yana yang baru saja selesai masak untuk makan malam membuat nya berkeringat dan merasa gerah. Ia pun memutuskan untuk mandi. Setelah selesai mandi dan memakai baju ganti yang ia bawa tadi. saat membuka pintu kamar mandi betapa terkejut nya Yana melihat irfan yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi, hampir saja ia menjerit,ia pun hanya bisa menepuk nepuk dadanya sambil menutup rapat matanya, setelah mengambil nafas dalam dalam ia kembali membuka matanya..  "aaa.....abang sudah lama pulang?" Tanya yana sambil memaksakan tersenyum Tatapan irfan menjelajahi seluruh wajah Yana yang sedang terkejut itu dengan tersenyum gemas,dan tatapannya berhenti pada bibir mungil yana "baru saja" jawab irfan singkat sambil terus memandangi bibir yana yang berwarna pink itu dengan tatapan lapar,ingin rasanya dia melumat bibir tipis sang gadis di depan nya itu,  Yana yang membalut rambut nya dengan handuk di atas kepala secara tidak sengaja memperlihat kan leher putihnya yang jenjang, membuat aset irfan berdenyut denyut,otak nya seakan menyuruh nya untuk menggendong tubuh ramping yana ke atas kasur dan memberi tugas lembur pada asisten rumah tangga sepupu nya itu.. Merasa risih dan ngeri ditatap irfan seperti itu yana pun cepat cepat beranjak,dan tiba tiba terdengar hakim memanggil nya "Yana, tolong ambil kan saya minum" "baik bang" sahut Yana Ia mencoba tak memperdulikan ada sepasang mata yang masih setia menatap nya dari ujung kaki sampai ujung kepala.. "abang hakim udah pulang dari tadi?" Tanya Yana mencoba menghibur kengerian di hatinya karna pandangan irfan "maaf saya habis mandi jadi gak denger kalau abang dah pulang" sambung nya "baru saja" jawab nya singkat Sambil menyodor kan air minum di gelas ke anak bosnya itu, mata Yana menatap hakim seakan tak percaya, ia menyadari ada perubahan drastis pada penampilan hakim anak bungsu majikan nya itu, ya tepatnya bagian rambut nya yang sudah di potong rapih ala ala artis korea,Dengan polos nya ia berkata "wahh abang hakim ganteng banget" lalu ia pun tersadar akan perkataannya yang mungkin kurang sopan, ia pun langsung menggigit bibir bawah nya dan kemudian menunduk "maaf" sambung Yana Hakim yang kaget mendengar pujian dari asisten rumah tangga nya pun tiba tiba jadi salah tingkah... Hakim berdehem untuk menutupi sikapnya..  "Mmmm saya mau mandi dulu, kamu boleh siap kan makan malam sekarang,mmm, oh iya irfan juga makan disini" Yana pun hanya mengangguk, Lalu hakim menggerakkan kursi rodanya masuk ke kamar dan cepat cepat menutup pintu kamar nya, di dalam kamar ia tersenyum senyum sendiri seperti orang gila, entah kenapa hatinya merasa berbunga bunga mendapat pujian spontan dari Yana, hakim segera masuk ke kamar mandi dengan sisa senyuman yang masih melekat di bibir nya.. .  .  Bu hasna yang baru pulang dari kedai langsung ikut bergabung makan malam bersama putra nya dan keponakan nya... "irfan lama aunty gak lihat kamu datang kesini" tanya hasna sambil menyuap nasi ke mulut nya "iya aunty, irfan 2 bulan ini benar benar sibuk baru aja selesai mengerjakan proyek" jawab irfan "sibuk sama proyek apa sibuk sama cewek?" sela hakim menggoda sahabat nya itu "hmmm makanya buruan nikah, liat umur kamu tuh bukannya muda lagi" sindir hasna pada ponakannya itu "belum jumpa yang cocok aja aunty" sahut irfan "hmmmm jangan terlalu memilih, mau cari yang sempurna sampai tua pun takkan jumpa,akhirnya tak jadi nikah,kalau sudah tua baru menyesal"ceramah singkat hasna di sambut dengan tawa kedua bujang di depan nya itu..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD