Tak menyangka

1097 Words
 Terdengar suara pintu depan terbuka, Yana yang Baru saja keluar Dari kamarnya langsung menghampiri ketika melihat sosok bu hasna masuk ke dalam rumah.. Kantong plastik yang diBawa bu hasna pastinya berisi makanan langsung berpindah ke tangan Yana.  "tolong kamu siap Kan semua makanan nya dan taruh di meja makan ya" perinta bu hasna sambil berjalan masuk ke kamarnya "baik bu" jawab Yana tanda mengerti Setelah bu hasna keluar Dari kamarnya dengan baju yang sudah di ganti,lalu memanggil Yana..  "Yana kemari" panggil nya dari depan pintu kamar hakim "Iya bu" Yana pun menghampiri bu hasna  Bu hasna membuka pintu kamar anak nya, Dan menyalakan lampunya, di sana Yana melihat Ada sosok laki2 dengan rambut acak a akan Dan masih terbaring di tempat tidur tanpa selimut.. Rambut nya yang agak panjang menutupi sebagian mata nya yang membuat Yana tidak bisa melihat wajah nya dengan jelas Dengan jantung berdebar debar Yana mengikuti bu hasna untuk masuk kemar nya Hakim.  "sayang Ayok bangun, kita makan dulu ya.. Sekalian mama mau kenalin Yana, dia Dari indonesia mama ingin Yana bantu mama untuk jagain kamu, sini mama bantu duduk" bu hasna pun membantu Hakim duduk "Hakim gak Laper ma... Mama keluar Dari sini" jawab Hakim tanpa memandang ibu nya "mama tau kamu masih Marah Sama mama, Tapi mau sampai kapan kamu Marah??apa kamu mau nunggu sampai mama mati dulu Baru kamu mau memaafkan mama??" pertanyaan bu hasna dengan suara sendu "enough ma, Hakim lagi mau sendiri, please keluar Dari sini" Hakim tak mau berdebat  dengan ibunya memutus Kan untuk tiduran kembali, dengan tangan nya menarik selimut lalu membalikan badannya memunggungi ibunya "ahh mama lupa memperkenalkan Yana ke kamu, mulai sekarang Yana yang akan membantu kamu, mengurus semua keperluan kamu" jelas bu hasna "mmmm Yana ini anak Saya namanya Hakim,umurnya 5tahun di atas kamu,jadi kamu bisa panggil Dia abang mungkin" jelas bu hasna "abang Hakim kenalin Nama Saya Yana, kalau abang perlu apa apa panggil Saya aja ya, Saya akan bantu abang hakim selagi Saya bisa" jelas Yana yang di saksikan bu hasna dengan senyuman, beda dengan Hakim yang masih memunggungi ibu Dan Yana  "oya yana, Saya mau setiap pagi kamu buka tirai di kamar ini ya,Saya mau kamu Tiap Hari bersihKan kamar nya" pinta bu hasna ke pada yana yang di jawab yana dengan anggukan Setelah selesai makan malam bu hasna pun masuk ke kamar nya Dan Yana membersih Kan meja lalu mematikan semua lampu lalu masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.. Lama ia memandangi atas langit langit di kamarnya sambil rebahan memikirkan Kejadian yang ia alami Hari ini.. Lalu Bayangan bapak dan ibu melintas di Depan mata, Yana hanya bisa menangis menahan rindu yang sarat hingga akhir ya tertidur...  Pagi itu Yana  bangun untuk melaksanakan kewajiban subuh seperti biasa.. Setelah itu ia lalu ke dapur untuk mere us air panas, lalu ia keruang tamu untuk me ngumpul Kan baju celana handuk yang tercecer di mana mana Ada di sofa, meja, lantai,bahkan sepatu, sendal pun ter pisah pisah... Tidak Butuh lama Yana menata ruangan itu, Dan kini pun sudah rapih Dan setidaknya enak di pandang.... Jam menunjukkan pukul 8am, bu hasna keluar Dari kamar nya Dan langsung ke dapur,  "selamat pagi bu" sambut Yana  "pagi Yana, gimana Semalam bisa tidur?" tanya bu hasna "Iya bu malah Saya tidur nyenyak sekali' " mmm bagus lah kalau gitu, Hari ini Saya mau ke kedai jadi nanti kamu tolong buat Kan makan untuk Hakim ya..."pinta bu hasna " Iya bu, biasa abang suka makan apa bu? "Tanya Yana  " kalau pagi roti Sama fresh milk,mmm sebener nya Dia makanan apa aja suka, asal Kan gak pedes aja" jelas bu hasna kepada pembantunya itu "kalau Saya Tiap pagi sarapan roti Sama kopi, dan siang saya di kedai, biasa pulang malam" sambung hasna Yana pun mangangguk faham Sebelum berangkat ke kedainya Bu hasna berpesan agar Yana membangun Kan Hakim pukul 9am,lalu menuruh Yana membuka tirai kamar nya Dan membantu Hakim memampah nya  ke toilet.  Ragu Ragu Yana mengetuk pintu kamar Hakim tanpa menunggu jawaban Yana membuka dengan perlahan "aa..abang ha... Hakim. Sudah pukul 9pagi" panggil Yana Lalu Yana pun masuk kedalam kamar itu untuk membuka tirai,cerahnya mentari pagi yang terhalang tirai hitam kini sinar nya masuk melalui jendela kaca yang Ada di samping tempat tidur hakim.. Ketika Yana menoleh ke arah tempat tidur seketika Yana kaget dan mundur 2langkah melihat Hakim yang Ternyata sudah duduk dari tempat tidur nya sambil memandanginya "se.. selamat pa.. pagi abang Hakim" Yana gugup melihat orang itu menatap nya dengan tatapan tajam "kau ni siapa?berani benarinya masuk kamar ku tanpa se ijin ku hah??" Tanya hakim masih dengan tatapan tajam nya "mmmma.. Maaf bang, sssaya di suruh ibu bangun Kan abang jam 9" Yana masih shock dengan tatapan tajam nya hakim yang seperti nya mau menguliti nya hidup hidup, lalu ia pun tertunduk menahan air mata yg ingin jatuh ke pipinya yang putih  "keluar, aku tak Butuh bantuan siapapun.. Cepat keluar" bentak nya Yana pun bergegas keluar dengan air mata yang tak terbendung lagi, hakim hanya memejam Kan matanya  untuk megurangi amarah nya,  Dengan susah payah hakim akhirnya berhasil memindah Kan tubuh nya ke kursi Rodanya lalu bergerak menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar nya..  Setelah menangis di dalam kamar mandi di Sebelah dapur, Yana merasa sedikit lega sungguh tak menyangka ia dibentak,ia pun kini segera mencuci muka nya Dan mengeringkan dengan handuk kecil. ia pun keluar dan cepat cepat menyiapKan sarapan untuk hakim Tak lama hakim pun keluar Dari kamar nya Dan menuju ruang makan,melihat roti yang sudah Ada di meja ia pun segera memakan nya.. Yana yang berdiri tak jauh Dari meja makan memberanikan diri Bertanya kepada hakim "abang boleh Saya beres Kan kamar abang hakim sekarang??" Tanya Yana dengan sangat Hati Hati  "hmmm" jawab nya "baik bang" Yana pun bergegas ke kamar hakim  "tunggu"  "I... Iya bang" jawab Yana  "jangan sentuh barang barang ku kau faham??" memperingati yana "baik bang" lalu ia pun masuk ke dalam kamar Hakim meninggal Kan Hakim yang sedang menikmati sarapannya Selesai dengan tugas membersih Kan kamar hakim Yana pun keluar lalu menyambung dengan tugas menjemur baju yang sudah selesai di cuci dengan mesin cuci... Yana yang sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah dia bisa langsung beradaptasi dengan mudah.... Di sisi lain Hakim yang belum terbiasa dengan kehadiran seorang gadis  di rumahnya membuat ia risih lalu akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarnya saja.. Walau tidak di sangkal Hakim terpesona saat pertama melihat gadis itu membuka tirai di kamarnya pagi tadi,malah sekarang ia sudah beberapa kali mencuri pandangan si gadis yang sedang menjemur baju di balkon sebelah ruang tamu sekaligus ruang TV dimana ia sedang duduk,bahkan lebih parahnya hatinya mengakui kalau gadis itu cantik Dan menarik. Tapi Entah kenapa hati Dan matanya tak bisa di ajak kompromi untuk tidak mencuri pandang si gadis itu, jadi ia pun memutus Kan untuk kembali ke kamarnya,untuk menetral Kan otak tidak bisa fokus ke acara TV.. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD