Ditemani kedua sahabatnya—Fitri dan Ami, Anjani meratapi patah hatinya yang untuk kesekian kali. Suara tawanya memang terdengar renyah, tetapi air matanya sejak berpuluh menit lalu masih saja terus mengalir. Drama komedi yang terputar di TV plasma kamarnya sama sekali belum mampu menghentikan kesedihannya karena ulah Arjuna. Ya, lagi dan lagi, pria itu yang menyebabkan sembab di sepasang manik indahnya.
Fitri dan Ami sejak tadi hanya mampu saling pandang. Sesekali membujuk sahabatnya yang tengah patah hati itu. Sesekali menghela napas karena bingung harus berbuat apa lagi.
Sore sudah beranjak malam. Fitri dan Amin sudah berada di rumah Anjani sejak satu jam yang lalu. Setelah berbasa-basi singkat dengan kedua orang tua Anjani, keduanya lantas menuju kamar pribadi Anjani. Dan hingga satu
