“Ayah, apa ayah serius, laki-laki yang ayah pilih adalah Aswin?” kali ini Zhera berani mengeluarkan seluruh tanda tanyanya. Disaksikan Namira yang juga belum tahu menahu laki-laki seperti apa pilihan Roni. “Kenapa memangnya? Dia baik, lulusan pesantren, sepakterjang dengan wanita juga baik, hanya memiliki dua mantan.” “Iya, iya itu mantan yang resmi. Mantan yang ngaku-ngaku mantan banyak ayah. Emang gak ada yang lain?” Zhera berkata dengan nada tidak suka. “Dia sudah yang terbaik Zhera, mapan dan memiliki rencana kedepan yang cerah. Di samping dia sebagai seorang entertainment, dia juga mandiri memiliki beberapa bisnis, kamu tahu ‘kan kalau kafe itu milik Aswin, dan toko pakaian dan peralatan gunung itu, dia juga yang punya, kurang apa? Oh iya satu lagi, dia terkenal. Lengkap bukan?”