Sara mendorong Sean dan membalikkan posisi hingga kini Sean yang bersandar di batang pohon itu. Sara menunduk mencoba meyakinkan dirinya bahwa semuanya baik-baik saja ketika tangannya bergemetar karena ini pertama kalinya ia yang memulai mencium Sean. Ini pertama kalinya ia mendengar suara tawa Sean. Dan ini juga pertama kalinya Sean tidak memaksanya melainkan memintanya. Sara merasakan telapak tangan hangat yang menangkup wajahnya. Jari tangan itu membelai kulit wajahnya dengan lembut dan Sara menahan napasnya merasakan sentuhan itu. Sara mengangkat wajahnya dan melepaskan tongkat jalan yang di genggamnya. Sara maju dan lansung menempelkan bibirnya pada bibir Sean. Melumat bibir tipis yang sering melontarkan kalimat-kalimat kasar itu tiada ampun dan menggigit bibir bawah Sean yang serin

