"Linda!" Teriak Sean begitu tiba di ruang tamu. Sara berusaha melepaskan genggaman Sean pada pergelangan tangannya karena rasa perih yang merambat. Sean menarik dan menghempaskan tubuh Sara ke atas sofa ruang tamu itu dengan keras. "LINDA!" Panggil Sean lagi begitu tidak mendapatkan jawaban. "Iya Tuan." Linda datang dengan tergopoh-gopoh masih mengenakan celemek karena tadi ia sedang membuatkan makan malam untuk Nona-nya. Linda menatap miris pada Sara yang tengah menangis dan tampak acak-acakan di sofa. Sara beranjak duduk di sofa sambil mengelus pergelangan tangannya yang terasa hampir remuk karena genggamam kuat dari Sean. "Dengar Linda. Mulai saat ini, Sara akan bekerja disini. Jangan memanggilnya Nona lagi karena kini derajatnya akan sama sepertimu!" Linda menatap Sean tidak percay

